Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Jam Geledah MK, KPK Bawa Pulang 6 Dus dan 2 Koper

Kompas.com - 04/10/2013, 05:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Mahkamah Konstitusi (MK) selama sekitar 9 jam, Kamis (3/10/2013). Tiba pada pukul 16.50 WIB, penggeledahan rampung pada Jumat (4/10/2013) pukul 01.40 WIB.

Pita merah penyegel ruang kerja Ketua MK Akil Mochtar sudah dibuka ketika sekitar 20 penyidik menggeledah ruangan tersebut. Keluar dari MK, para penyidik terlihat membawa enam kardus dan dua koper.

Para penyidik mendatangi MK dengan empat mobil. Setiba di gedung di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, tersebut mereka langsung menuju lantai 15, tempat ruang kerja Akil berada.

Setelah satu jam menggeledah ruang kerja Akil, delapan penyidik KPK terlihat keluar, dan memasuki ruang untuk para staf ahli MK di lantai yang sama. Dari sana mereka mengangkut dua tumpuk dokumen dalam map berlogo MK. Turut dibawa serta satu hardisk komputer yang juga diambil dari ruang staf ahli.

Kembali, pada pukul 20.30 WIB, delapan penyidik terlihat meninggalkan ruang kerja Akil, kali ini menuju ruang panitera di lantai 7 gedung itu. Dari penggeledahan ruang ini, para penyidik kembali ke lantai 15 dengan dokumen yang lebih banyak sehingga diangkut menggunakan troli.

Akil ditangkap KPK di rumah dinasnya di Widya Chandra 3 Nomor 7, Rabu (2/10/2013) malam. Dia ditetapkan menjadi tersangka dugaan penerimaan suap, Kamis (3/10/2013) siang. Bersama Akil, dari rumahnya ditangkap pula anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar Chairun Nisa, dan pengusaha bernama Cornelis.

Dari rumah Akil, KPK menyita uang yang nilainya sekitar Rp 3 miliar saat ditangkap. Uang itu diduga akan diberikan Chairun Nisa dan Cornelis kepada Akil terkait kepengurusan sengketa pilkada di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Dalam kasus dugaan suap terkait sengketa di Kalimantan Tengah ini, empat orang sudah ditetapkan menjadi tersangka. Keempat orang itu adalah Akil, Chairun Nisa, Cornelis, dan calon bupati petahana pilkada Gunung Mas, Hambit Bintih.

KPK juga menyatakan Akil menjadi tersangka untuk kasus sengketa pilkada Lebak, Banten. Dalam kasus ini, bersamanya menjadi tersangka adalah advokat Susi Tur Andayani yang diduga menerima uang Rp 1 miliar dari Tubagus Chaery Wardana.

Wardana adalah adik Bupati Banten, Ratu Atut Chosiyah, sekaligus suami dari Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany. Wardana dan Susi ditetapkan pula sebagai tersangka dalam kasus ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com