Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemsaneg: Tak Ada Intervensi Pengamanan Data Pemilu

Kompas.com - 01/10/2013, 19:01 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Mayjen TNI Djoko Setiadi memastikan, tidak ada intervensi dari pihak mana pun, termasuk Presiden, dalam pengamanan data Pemilu 2014. Dia menyatakan, Lemsaneg tidak dapat mengubah hasil perolehan suara pemilu.

"Kami pastikan soal transparansi. Tidak ada intervensi, tekanan," ujar Djoko saat ditemui di kantornya, di Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013).

Dia mengatakan, lembaga yang dipimpinnya tersebut adalah lembaga yang netral dari kepentingan apa pun. Disampaikannya, selama 67 tahun berdiri, Lemsaneg terbukti tidak pernah diintervensi atau dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu. Diakuinya, lembaga itu memang bertanggung jawab kepada Presiden. Namun, katanya, data hasil perolehan suara merupakan tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) sepenuhnya.

Ia menuturkan, pihaknya tidak memiliki wewenang menyampaikan hasil perolehan suara. "Lemsaneg tidak pernah melaporkan hasil perolehan suara ke Presiden, hanya melaporkan membantu KPU dalam pengamanan. Tidak pernah ada ranahnya menyampaikan hasil perolehan suara. Itu ranahnya KPU," terang Djoko.

Dia juga memastikan, Lemsaneg tidak akan mengubah data perolehan suara untuk kepentingan partai politik (parpol) atau calon anggota legislatif (caleg) tertentu. Dituturkannya, pihaknya memaklumi kekhawatiran publik atau parpol soal perubahan data hasil perolehan suara pemilu. Namun, tegasnya, justru Lemsaneg ingin memastikan perolehan suara tidak dimainkan pihak tertentu.

"Justru Lemsaneg ingin jaga keutuhan, transparan dalam penyampaian hasil suara di TPS sampai dengan server di KPU upaya di jalan tidak diubah-ubah orang, tidak diganggu peretas, cracker, tidak dimanipulasi, utuh suaranya 100 persen dari TPS sampai KPU," terang Djoko.

Ia menyampaikan, meski telah diamankan Lemsaneg, data pemilu tetap dapat diakses publik. Hal itu, ujarnya, ialah untuk memastikan tidak ada pihak yang mengubah data, termasuk Lemsaneg. "Kalau diakses, bisa banget. KPU kan punya web sendiri. Itulah perolehannya sampai situ, tidak ada yang ditutup-tutupi," ujar dia.

Kepala Sub Direktorat Pengamanan Teknis Sandi Lemsaneg Pratama D Persada mengatakan, selain mengamankan isi data pemilu yang ada dalam server KPU, pihaknya juga diminta mengamankan jalur distribusi data tersebut.

"Data itu kami 'bungkus' semuanya, begitu dibungkus orang tidak bisa masuk. Ketika data dikirimkan, orang tidak bisa melihat. Orang bisa melihat hanya ketika data sampai di pusat," jelas Pratama ketika ditemui terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com