Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integritas Dirjen Pemasyarakatan Tak Boleh Terbeli

Kompas.com - 27/09/2013, 13:52 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana berharap Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang baru nantinya memiliki integritas yang tak dapat terbeli. Hal itu menjadi salah penilaian dalam menyeleksi 10 calon dirjenpas.

"Kriteria calon dirjenpas, orang yang integritasnya tidak boleh terbeli satu titik pun," kata Denny di Kantor Kemenhuk dan HAM, Jumat (27/9/2013).

Denny mencontohkan integritas dapat terganggu dari hal kecil sekalipun seperti bersedia ditraktir makan oleh atasan dan menggunakan mobil dinas untuk acara pribadi. Kriteria berikutnya menurut Denny, harus memahami segala persoalan dalam Lembaga Pemasyarakatan dan memiliki jiwa kepemimpinan.

Menurut Denny, 10 calon dirjenpas memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat ini pihaknya mencari sosok yang sangat mendekati kriteria tersebut.

"Kalau terbeli repot. Mungkin enggak ada yang seperti malaikat," katanya.

Saat ini, 10 kandidat tengah berada pada tahap wawancara. Seusai tahap ini, panitia seleksi akan mengirimkan tiga nama pada Menhuk dan HAM Amir Syamsuddin untuk kemudian diserahkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Berikut 10 kandidat dirjenpas:
1. Adrianus E. Meliala (Anggota Kompolnas dan Guru Besar Kriminologi FISIP Universitas Indonesia)
2. F. Haru Tamtomo (Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan)
3. Gunarso (Inspektur Wilayah I Kemenkumham)
4. Handoyo Sudradjat (Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK)
5. I Wayan Sukerta (Kepala Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara)
6. Ma’mun (Kepala Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan)
7. Mohammad Ghazalie (Staf Ahli Bidang Hukum Dewan Ketahanan Nasional)
8. Rusdianto (Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta)
9.  Yon Suharyono (Kepala Kanwil Kemenkumham Bengkulu)
10. Y. Ambeg Paramarta (Kepala BPSDM Kemenkumham)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com