Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capres Konvensi Demokrat Bisa Jadi Lawan Kuat Jokowi

Kompas.com - 18/09/2013, 15:14 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com — Peneliti Senior Soegeng Sarjadi Syindicate (SSS) Sukardi Rinakit memperingatkan para calon presiden (capres) untuk berhati-hati terhadap capres Partai Demokrat (PD) dari hasil konvensi. Sukardi mengatakan, capres PD adalah lawan yang harus diperhitungkan, bahkan untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.

"Siapa pun yang muncul dari konvensi PD, menurut saya adalah juga lawan yang harus diperhitungkan dengan baik oleh siapa pun yang mendukung Jokowi," ujar Sukardi di Jakarta, Rabu (18/9/2013).

KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo usai menghadiri acara Rakernis Fungsi Lalu Lintas 2013 di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2013). Rapat ini membahas cara untuk memberikan keamanan dan kelancaran lalu lintas menjelang Pemilu tahun 2014.

Menurutnya, hal itu karena siapa pun tokoh yang lolos konvensi yang digelar partai penguasa itu, kemungkinan besar akan tetap didukung partai-partai lain yang saat ini berkoalisi dengan PD. Dia mengatakan, dukungan terhadap Jokowi yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan memang kuat di tingkat bawah. Meski demikian, menurutnya, keputusan elite PD dan partai yang berkoalisi dengannya sangat mampu menyejajari kekuatan Jokowi.

"Paling tidak akan muncul PD dengan koalisinya dengan capres yang diusung. Meskipun itu wajah baru, misal Anis Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan), atau Dahlan Iskan (Menteri Negara BUMN), akan tetap ada magnet dan magnitud. Tentu akan ada suara signifikan," pungkas Sukardi.

Ia mengatakan, jika Jokowi menjadi capres dan hasil konvensi capers PD didukung partai menengah, akan terjadi persaingan yang sengit. Tetapi, yang pasti, kata Sukardi, saat ini belum ada tokoh yang mampu menyaingi popularitas dan elektabilitas Jokowi.

"Sementara ini, memang masih Jokowi," katanya.

Soal koalisi dengan PD, dia memprediksi, semua partai yang bergabung dalam Sekretariat Gabungan akan tetap "menempel" pada PD pasca-Pemilu 2014. Menurutnya, hanya partai Golkar yang memutuskan memisahkan diri dari koalisi. Partai itu dinilai akan memiliki perolehan suara yang cukup siginifikan pada 2014 mendatang.

"Paling hanya Golkar yang ke luar. Tapi, yang lain-lain kan walau selama ini mengeluh dalam koalisi PD, tapi antara mengeluh dan nikmat. Tetap di situ, tidak ke luar-luar, PKB, PKS, PPP, PAN," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com