Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Jiplak Nama, Anas Urbaningrum Malah Bersyukur...

Kompas.com - 17/09/2013, 09:10 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendeklarasikan pendirian organisasi massa baru bernama Perhimpunan Pergerakan Indonesia, Minggu (15/9/2013). Namun, nama itu disebut menjiplak nama ormas serupa yang sudah lebih dulu ada. Apa tanggapan Anas?

"Justru saya bersyukur. Alhamdulillah," ujar Anas kalem, saat dihubungi, Selasa (17/9/2013). Menurut dia, nama yang mirip ini tetap menampilkan perbedaan dan kekayaan khazanah pergerakan.

Sebelumnya, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Senin (16/9/2013), klaim soal penjiplakan nama itu datang dari Pergerakan Indonesia. Organisasi ini mengaku telah berdiri sejak 2004, dengan motornya adalah Faisal Basri, Arie Sudjito, Budiman Sudjatmiko, Faisol Riza, Ade Indira Damayanti, dan kawan-kawan. Organisasi ini pun mengaku sudah memiliki cabang di 15 provinsi di Indonesia.

Menanggapi tudingan penjiplakan itu, Anas mengatakan tetap ada beda antara ormas yang baru diluncurkannya dengan ormas Pergerakan Indonesia. "Yang jelas beda adalah nama, filosofi, manifesto, visi misi, orientasi kegiatan, pendiri, pengurus, jaringan, dan respons publik," papar dia. Anas pun menegaskan bahwa nama resmi organisasinya adalah "Perhimpunan Pergerakan Indonesia".

Terlepas dari itu semua, Anas meminta semua kalangan bersikap dewasa dan saling respek, apalagi di lingkup pergerakan. "Akan lebih baik jika membuka kemungkinan sinergi dan kerja sama," ujar dia.

Saat peluncuran, Anas mengaku organisasi ini akan menjadi babak baru dari langkah politiknya. "Alinea pertama dari halaman kedua," ujar dia merujuk istilah "halaman" pada wawancara dia ketika polemik Partai Demokrat sedang hangat-hangatnya. Dia pun menambahkan, ibarat buku, masih ada banyak halaman lain yang akan dia buka dan tulis.

Lewat organisasi barunya, Anas berjanji akan mengumpulkan potensi-potensi gerakan yang bermanfaat untuk Indonesia lebih baik. Kepada Kompas.com, dia pun menjanjikan organisasinya akan rutin menggelar pertemuan yang mempertemukan anak-anak muda dengan potensi pemikiran dan kebaikan.

Anas juga berjanji organisasinya tak akan beralih rupa menjadi partai politik. "Partai ada banyak, jadi Perhimpunan Pergerakan Indonesia itu berkhidmat di bidang budaya dan untuk membangun Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, tetapi betul-betul sejati. Ini diniatkan untuk ormas," ungkap Anas. Bersama dengan peluncuran organisasi, Anas meluncurkan juga "Rumah Pergerakan Indonesia".

Adapun ormas Pergerakan Indonesia menyatakan organisasi mereka memiliki prinsip dasar kebangsaan, kerakyatan, kemanusiaan, keberagaman, kesetaraan, dan kebersamaan. "Kami bersama-sama turut serta dalam upaya pemberantasan korupsi dan perbaikan kehidupan demokrasi di Indonesia," kata Ketua Umum Pergerakan Indonesia Arie Sudjito dalam siaran persnya.

Menurut Arie, organisasinya aktif membangun politik yang beretika dan berpihak kepada rakyat. Sebagai bukti ormas ini aktif, dia pun menyatakan Kongres II sudah digelar pada 2010, di Boyolali, Jawa Tengah. Sementara kegiatan yang pernah dibuat mencakup aktivitas bersama Sekber Serikat Buruh, inisiasi calon independen Faisal Basri di Pemilu Gubernur DKI Jakarta pada 2012, pengawalan RUU Desa, serta advokasi korban banjir dan penggusuran.

Arie juga mengatakan organisasinya sudah pernah menyampaikan langsung keberatan kepada Anas dan kawan-kawan ketika mendengar rencana peluncuran ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia. "Kami minta tak menggunakan nama yang sama," ujar dia.

Saat itu, kata Arie, permintaannya diterima oleh Tri Dianto, kawan dekat Anas, yang menurut Arie disikapi dengan janji tak akan ada penggunaan nama yang sama. Klarifikasi ini dibuat menyusul beragam pemberitaan yang kerap menghilangkan kata "Perhimpunan" pada nama ormas Anas sehingga nama kedua ormas menjadi sama, yakni Pergerakan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com