Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Lirik Pramono, Mahfud, Soekarwo Jadi Pendamping Ical

Kompas.com - 05/09/2013, 10:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS
—Partai Golkar tidak berencana mengkaji pencalonan Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai Presiden pada Pemilu 2014 meskipun sejumlah elite partai berlambang pohon beringin ini mulai mempertanyakan keputusan partai mengusung Aburizal. Partai Golkar justru sudah mempertimbangkan tiga nama bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Aburizal.

Tiga nama itu adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo.

”Tiga nama itu diusulkan oleh DPD (Dewan Pimpinan Daerah)-DPD. Sekarang masih kami pertimbangkan,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin, Rabu (4/9), di Jakarta.

KOMPAS.com/Indra Akuntono Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin
Namun, secara terpisah, Mahfud MD menyatakan dirinya siap maju menjadi capres pada Pemilu 2014 melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurut Mahfud, dirinya saat ini hanya memiliki kesamaan pandangan dan visi bersama PKB.

”Saya akan bersama PKB dan hanya ingin berangkat dari NU,” ujarnya di hadapan ratusan warga NU dan PKB dari Banyumas dan Cilacap di Pondok Pesantren Al Anwar, Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah.

Menanggapi hal itu, Nurul mengatakan, Partai Golkar masih dalam proses menginventarisasi bakal cawapres. Apabila bakal cawapres yang dibidik sudah mendapat perahu lain, Partai Golkar akan mencari alternatif tokoh lainnya.

Karena itu, kata Nurul, nama-nama bakal cawapres yang akan mendampingi Aburizal itu akan menjadi salah satu tema bahasan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, awal November mendatang. Begitu pula mekanisme pemilihan cawapres akan dibahas dalam rapimnas. Rapimnas tidak akan membahas pencalonan Aburizal sebagai presiden.

Salah satu orang yang berharap pencalonan Aburizal dikaji ulang adalah politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang. Paling tidak ada dua alasan mengapa pencapresan Aburizal tidak dapat lagi dipertahankan. Pertama, tidak ada perkembangan berarti terkait elektabilitas Aburizal sebagai capres, tetap di bawah 10 persen. ”Kedua, mesin partai, seperti pengurus tingkat kota atau kabupaten, tidak bisa bekerja maksimal,” tutur Zainal, yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR.

Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menegaskan, tidak ada dasar untuk mengkaji ulang pencapresan Aburizal (NTA/NWO/GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com