Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Pernah Diundang Ikut Konvensi Golkar

Kompas.com - 31/08/2013, 11:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Harian Konvensi Partai Golkar Slamet Effendi Yusuf menyatakan, dirinya pernah mengundang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengikuti konvensi calon presiden yang digelar Golkar. Akan tetapi, SBY saat itu menolak dan akhirnya menjadi presiden terpilih pada periode 2004-2009.

Slamet menjelaskan, konvensi digelar Golkar pada 2004 untuk menjawab sejumlah permasalahan di internal dan eksternal partainya. Alasan mengundang SBY adalah karena sosoknya selalu muncul dalam beberapa survei yang dilakukan oleh internal Golkar dan lembaga survei lainnya.

"Saya sempat ke kantor beliau (SBY), saya bilang mau mengundang ikut konvensi. Waktu itu beliau menolak, dan akhirnya terpilih menjadi presiden," kata Slamet dalam sebuah diskusi politik di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2013).

Cendekiawan Nahdlatul Ulama ini menambahkan, tawaran yang diajukan Golkar untuk SBY dilakukan saat Ketua Umum Partai Demokrat itu belum memiliki atau bergabung dangan partai politik mana pun. SBY, kata Slamet, menolak tawaran Golkar karena ingin maju sebagai calon presiden dari sebuah partai yang akan didirikannya.

"Beliau menolak, dan bilang akan maju (sebagai calon presiden) dengan kendaraan sendiri, dan kendaraan itu sekarang lebih lux," kata Slamet.

Sebagai catatan, pada 2004, Golkar menggelar konvensi untuk menentukan calon presidennya guna menyikapi sejumlah hal, antara lain yang terutama adalah perubahan undang-undang yang menyatakan presiden dipilih langsung oleh rakyat, dan calon presiden yang akan maju harus berasal dari partai politik atau gabungan dari beberapa partai politik.

Selain itu, pada 2004, Golkar juga tengah dihantam badai, ketika Ketua Umum Partai Golkar saat itu, Akbar Tandjung, tersandung masalah hukum. Konvensi digelar untuk mendongkrak elektabilitas Golkar yang ambrol dan Wiranto keluar sebagai pemenangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com