Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Gelar Konvensi karena Krisis Tokoh Internal

Kompas.com - 02/08/2013, 17:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menyatakan konvensi calon presiden digelar karena partainya paceklik tokoh internal untuk diusung sebagai calon presiden periode 2014-2019. Sutan pun berharap lahir tokoh-tokoh mumpuni melalui seleksi konvensi.

Sutan menjelaskan, krisis tokoh di Demokrat terjadi lantaran Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat tak dapat lagi maju menjadi calon presiden karena telah memimpin Indonesia selama dua periode. Selain itu, Anas Urbaningrum yang diproyeksikan maju sebagai calon presiden termuda dari Demokrat tersandung kasus korupsi dan mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Makanya untuk atasi krisis itu, kita buka konvensi. Ini bukan untuk Demokrat, tapi untuk bangsa," kata Sutan saat dihubungi, Jumat (2/8/2013).

Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menyampaikan, krisis tokoh tak hanya dialami oleh Partai Demokrat, tetapi juga oleh partai lain yang menjadi peserta pemilu 2014. Sutan sangat yakin, jika SBY masih dapat maju sebagai calon presiden, maka Demokrat tak akan mengalami krisis tokoh, dan akan kembali memenangi pemilihan presiden.

"Anas tadinya kita harapkan (jadi capres), tapi tidak kuat. Kalau SBY bisa jadi capres tiga kali, lewat semua," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman menyampaikan bahwa konvensi dilakukan untuk menyiasati minimnya figur di internal Demokrat, khususnya setelah partai itu kehilangan sosok Anas Urbaningrum.

Hayono mengatakan bahwa partainya sangat terpukul setelah Anas lengser sebagai ketua umum lantaran diduga terlibat kasus dugaan korupsi dalam proyek Hambalang. Hayono menyiratkan konvensi dilakukan Demokrat dengan penuh keterpaksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com