Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Anas, Denny JA Pakai Dana Pribadi

Kompas.com - 01/08/2013, 20:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konsultan politik Denny Januar Ali diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anas Urbaningrum terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Jawa Barat. Pemeriksaan difokuskan pada proses Kongres Partai Demokrat tahun 2010 di Bandung, Jawa Barat.

"Banyak yang ditanya (penyidik). Tapi yang terpenting memang soal sumber dana (pemenangan Anas di kongres)," kata Denny seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/8/2013) petang.

Denny datang pukul 10.00 WIB. Saat tiba, Denny tidak berkomentar kepada wartawan.

Kepada penyidik, Denny mengaku tidak meminta dana kepada Anas untuk menjalankan banyak program pemenangan Anas sebagai Ketua Umum DPP Demokrat. Alasannya adalah pertemanan.

"Saya katakan yang sebenarnya bahwa dana itu adalah dana saya pribadi karena Anas datang kepada saya selaku teman minta dibantu dan saya membantu sebagai teman dengan dana saya sendiri," kata Denny.

Ketika ditanya berapa dana yang ia habiskan, Denny tidak mau menyebut. Menurut dia, jumlahnya tidak besar. "Tapi cukup efektif. Justru di situ seninya. Saya sudah katakan kepada KPK berapa jumlahnya. Di luar itu saya tidak tahu-menahu," ucap pimpinan lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia.

Seperti diberitakan, belakangan ini KPK memeriksa saksi-saksi yang berkaitan dengan penyelenggaraan Kongres Demokrat. Diduga, ada aliran dana dari proyek di BUMN ke kongres.

Di persidangan, M Nazaruddin menyebut ada aliran dana Hambalang ke Anas. Menurut Nazaruddin, Anas membagi-bagikan hampir 7 juta dollar AS kepada sejumlah dewan pimpinan cabang. Uang 7 juta dollar AS itu disebut berasal dari Adhi Karya selaku pelaksana proyek Hambalang.

Anas sudah membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan tidak ada politik uang untuk mengalahkan dua pesaingnya ketika kongres, yakni Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com