Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

117 Penghuni Lapas Tanjung Gusta Dipindah ke Lapas Sekitar

Kompas.com - 31/07/2013, 10:37 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 117 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, disebar ke sejumlah lapas dan rumah tahanan (rutan) di Sumut, Rabu (31/7/2013) pagi. Pemindahan dilakukan menyusul kerusuhan antarnapi dan kebakaran di lapas ini, 11 Juli lalu.

"Upaya pemindahan dilaksanakan pagi ini sekitar pukul 06.00 dengan bantuan personel TNI dan Polri sekitar 1.500 orang," ujar Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM Akbar Hadi melalui pesan singkat pada wartawan, Rabu.

Akbar menjelaskan, pemindahan dilakukan untuk mempermudah perbaikan bangunan lapas pasca-kebakaran. Selain itu, pemindahan dilakukan pula karena kondisi lapas yang overload dan demi keamanan para penghuni lapas.

"Untuk mempermudah perbaikan sarana prasarana pasca-kebakaran, dan agar pelayanan kepada warga binaan dan masyarakat bisa lebih dioptimalkan," lanjut Akbar.

Dari 117 napi yang dipindahkan, sebanyak 20 orang dipindahkan ke Lapas Tebing Tinggi, 20 orang ke Lapas Siantar, 20 orang Lapas Sibolga, 20 orang ke Lapas Binjai, 10 orang ke Lapas Siborong-borong, 10 orang ke Lapas Sidikalang, dan 17 orang ke Rutan Polda Sumut.

Sebelumnya, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengungkapkan bahwa Lapas Klas I Tanjung Gusta, melebihi kuota sampai 247 persen. Kapasitas Lapas seharusnya maksimal diisi 1.054 narapidana. Namun, terhitung pada 11 Juli 2013, Lapas diisi sekitar 2.600 orang.

Seperti diketahui, dalam kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, lapas terbakar dan ratusan narapidana kabur. Lapas diduga dibakar sekelompok narapidana akibat adanya pemadaman listrik dan matinya air PDAM dalam Lapas. Hingga saat ini, belum semua warga binaan yang kabur itu berhasil ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com