Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Solusi Konflik Mesir adalah Kompromi

Kompas.com - 28/07/2013, 13:39 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkomentar tentang konflik yang terjadi di Mesir, melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono. Menurutnya, penyelesaian konflik Mesir harus dilakukan dengan jalan kompromi.

Dalam serial twit-nya, SBY menyampaikan bahwa ia peduli dengan perkembangan situasi di Mesir. Ia beranggapan, jika tidak ada solusi yang bijak dan segera, konflik tersebut bisa terjadi dengan skala yang lebih dahsyat.

"Saya berpendapat solusinya, "Kompromi" di antara kedua belah pihak. Bukan "the winner takes all". PBB dan dunia harus mendorong dan mendukung," kata Presiden SBY, dalam statusnya yang diposting pada Sabtu (27/7/2013) malam.

Ketua Umum Partai Demokrat ini mengungkapkan, ada baiknya PBB mengambil prakarsa untuk mencegah pertumpahan darah yang lebih besar. Menurutnya, semua upaya harus ditempuh, termasuk jalan rekonsiliasi.

SBY juga memberi imbauan pada Warga Negara Indonesia yang ada di Mesir untuk menghindari area berbahaya, memelihara komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia, dan tidak melibatkan diri dalam konflik tersebut.

"Dubes RI di Kairo terus melaporkan perkembangan situasi kepada saya. Termasuk upaya untuk mengamankan WNI kita di sana," kata Presiden.

81 orang tewas

Perkembangan terakhir, jumlah korban tewas akibat bentrokan antara pendukung Muhammad Mursi dan aparat keamanan Mesir pada Sabtu (27/7/2013), terus meningkat.

Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan korban tewas di Mesir sudah mencapai 72 orang, sedangkan di Alexandria sembilan orang dipastikan meninggal dunia.

Sehingga, dalam dua hari korban tewas terkait bentrokan kelompok pendukung dan penentang Muhammad Mursi mencapai 81 orang.

Menteri Dalam Negeri Mesir Mohamed Ibrahim memperingatkan pengunjuk rasa pro-Mursi akan dibubarkan dengan cara yang "legal" sesegera mungkin.

Selain itu, Ibrahim juga meminta para pendukung Mursi "menggunakan akal sehat" dan menyarankan mereka untuk pulang ke kediamannya masing-masing.

Sementara itu, Ikhwanul Muslimin mengecam keras pertumpahan darah yang disebutnya sebagai sebuah "pembantaian tak berperikemanusiaan".

Ikkhwanul menambahkan, insiden berdarah itu hanya akan menambah kuat niat mereka untuk menolak kudeta yang menggulingkan Muhammad Mursi awal Juli lalu.

Selain korban tewas, insiden paling berdarah sejak tergulingnya Mursi itu juga melukai sedikitnya 748 orang selama dua hari terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com