"Apa yang disampaikan Rano Karno itu dalam perspektif budaya dan komunikasi politik sebenarnya merupakan bentuk kritik secara halus bagi kepemimpinan Atut. Sayang sekali kalau potensi Rano yang begitu besar dan memiliki kompetensi di dalam sosial pemerintahan kemudian hanya didiamkan saja untuk hal-hal yang sifatnya seremonial," ujar Hasto dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu (24/7/2013).
Hasto mengingatkan lagi bahwa terpilihnya Atut-Rano pada tahun 2011 silam terjadi dalam situasi di mana ada persoalan berkaitan dengan tranparansi anggaran pada kepemimpinan Atut periode sebelumnya. "Hadirnya Rano Karno yang didukung oleh kekuatan mesin PDI Perjuangan yang solid seharusnya menjadi dasar di dalam pengelolaan kekuasaan pemerintahan di Banten," kata Hasto.
Menurut Hasto, "Si Doel Anak Betawi" itu memiliki kekuatan transformatif untuk mengubah kondisi sosial kemasyarakatan yang masih terbelenggu oleh berbagai persoalan kemiskinan dan ketertinggalan di aspek pendidikan. "Tugas ini seharusnya dipercayakan penuh ke Rano Karno. Bagamanapun juga ketika rakyat Banten memilih, yang dipilih adalah satu paket pasangan Atut-Rano," tuturnya.
Rano dikabarkan sempat ingin mengundurkan diri dari jabatannya karena sejumlah alasan. Hal itu diungkapkan sahabat serta rekan satu partainya di PDI Perjuangan, Dedi Gumelar atau Miing. Miing mengatakan, dalam sebuah kesempatan, Rano sempat menyatakan niatnya untuk mundur sebagai Wagub Banten.
Akan tetapi, saat itu juga Miing mencegahnya. Miing menambahkan, niat Rano itu juga telah sampai ke Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Lagi-lagi, niat tersebut dicegah. Berdasarkan pengakuan Rano kepada Miing, Rano ingin mundur karena merasa tak dianggap sebagai wagub.
Miing mengatakan, Rano menilai Atut tak memberi porsi kepada Rano selayaknya wagub. "Mungkin mereka sudah tidak mesra lagi. Artinya kalau terlintas keinginan mundur dari Rano, berarti ada yang tidak nyaman," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.