Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Bom di Polsek Rajapolah Tak Terkait Dinamit Hilang

Kompas.com - 21/07/2013, 12:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan ledakan bom rakitan yang terjadi di Markas Polisi Sektor Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (20/7/2013) dini hari. Kepala Bidang Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto memastikan, bom ini tidak terkait dengan hilangnya 250 batang dinamit di Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan, bom yang meledak di Mapolsek Rajapolah berdaya ledak rendah (low explosive). Berbeda dengan dinamit yang termasuk ke dalam bahan peledak berdaya ledak tinggi (high explosive).

“Kalau yang kemarin di Rajapolah termasuk low explosive bom. Sehingga tidak ada kaitannya dengan dinamit yang hilang,” kata Agus, kepada Kompas.com, Minggu (21/7/2013).

Agus mengatakan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara, Unit Penjinak Bom Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Barat menemukan bahwa bom itu menggunakan panci berdiameter 25 sentimeter dengan tinggi 15 sentimeter. Di dalam bom tersebut terdapat sejumlah benda seperti gotri, paku payung, dan serbuk kuning. Selain itu, ditemukan juga sejumlah kabel dan sebuah telepon genggam yang diduga dipakai sebagai alat pemicu bom.

“Kira-kira 30 meter dari lokasi bom meledak ditemukan tutup panci dari bom itu. Diduga tutup itu terpental saat bom meledak,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 250 batang dinamit seberat 50 kilogram hilang. Dinamit itu hilang pada saat perjalanan dari Suabang menuju Bogor, tepatnya dari pabrik pembuatannya, PT Multi Nitrotama Kimia Subang ke PT Batu Sarana Persada. Sampai saat ini polisi masih belum dapat mengungkap pelaku pencuri dinamit itu, serta keberadaan dinamit itu juga masih misterius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com