Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Masih Ragukan Konvensi Capres Demokrat

Kompas.com - 19/07/2013, 20:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyambut baik wacana Partai Demokrat membuka jalur konvensi untuk menentukan calon presidennya pada 2014 nanti. Akan tetapi, ia mengaku masih belum yakin untuk berpartisipasi di dalamnya.

Mahfud mengatakan, banyak pihak yang mencoba mendorongnya untuk mengikuti konvensi. Akan tetapi, ada beberapa pertanyaan mengenai konvensi yang belum terjawab dan membuatnya masih ragu-ragu.

”Sampai saat ini saya belum memutuskan ikut atau tidak ikut, kecenderungannya 50:50,” kata Mahfud di Kantor MMD Initiative, Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2013) petang.

Mahfud mengaku masih ragu dan belum memutuskan untuk mengikuti konvensi lantaran masih menyimpan banyak pertanyaan. Salah satunya, aturan mengenai nasib figur yang ikut mendaftar ketika Partai Demokrat gagal dalam pemilihan legislatif dan tak bisa mengusung calon presiden.

Bagi Mahfud, hal itu harus diatur jelas supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Selain itu, ia juga ingin memastikan apakah konvensi Partai Demokrat itu digelar terbuka, obyektif, dan terukur. Menurut dia, tujuh aturan pokok mengenai konvensi masih terlalu umum dan belum menjelaskan semuanya secara detail.

”Aturannya masih belum jelas, masih terlalu umum, dan hal substantif belum diatur, tetapi saya serius mempertimbangkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, Partai Demokrat memilih cara konvensi untuk menjaring capres pada 2014. Sederat nama tokoh nasional telah mengemuka dan dikaitkan dengan konvensi tersebut. Bahkan, Ketua DPR Marzuki Alie mengaku akan mengikuti konvensi. Selain Marzuki, nama lain yang mengemuka dan dikaitkan dengan konvensi adalah Gita Wirjawan, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo, Dino Pati Djalal, dan Jusuf Kalla.

Pendaftaran peserta konvensi calon presiden akan dimulai sekitar Agustus 2013. Konvensi ini digelar semiterbuka dan hanya figur potensial yang diperbolehkan masuk di dalamnya. Partai Demokrat akan menetapkan kriteria tertentu untuk menjaring beberapa calon.

Setelah itu, akan ada tahapan kampanye ke daerah-daerah dan dilanjutkan dengan survei sebelum akhirnya resmi diusung menjadi capres dari Partai Demokrat. Konvensi calon presiden Partai Demokrat akan dikendalikan oleh tujuh anggota komite konvensi.

Dari tujuh anggota itu, tokoh independen akan mendominasi dengan mengisi empat slot dan tiga lainnya berasal dari internal Partai Demokrat. Tugas utama komite konvensi adalah menjaring kandidat yang dianggap layak mengikuti konvensi. Penjaringan dilakukan sesuai dengan tujuh aturan pokok yang telah ditetapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com