Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Seharusnya Tak Biarkan Penjualan Rumah Bung Karno

Kompas.com - 16/07/2013, 14:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, berkomentar soal penjualan aset bersejarah, yakni sebuah rumah yang pernah ditempati proklamator Bung Karno di Yogyakarta. Pramono menuding pemerintah telah kehilangan empatinya dengan membiarkan individu menjualnya secara bebas.

"Saya menganggap hal ini menunjukkan kurangnya empati negara atau pemerintah terhadap peninggalan dari tokoh yang dianggap memiliki jasa besar bagi republik," ujar Pramono di Kompleks Parlemen, Selasa (16/7/2013).

Pemerintah, kata Pramono, harus cepat mengambil sikap dan mengambil alih pembelian itu. PDI Perjuangan, katanya, tidak akan mengambil alih karena Bung Karno bukan milik partai.

"Bung Karno milik bangsa, bukan PDI Perjuangan, terlalu kecil, sehingga pemerintah yang harus bertanggung jawab merawatnya," ujar Pramono.

Menurut Wakil Ketua DPR ini, penjualan rumah Bung Karno membuktikan tidak adanya perawatan dan perlindungan terhadap situs bersejarah yang harus dilakukan pemerintah daerah.

"Jadi, karena saya baru tahu ini, mudah-mudahan kita bisa dorong lewat lembaga ini untuk pemda atau pemerintah pusat bisa aware terhadap ini," katanya.

Sebelumnya, sebuah rumah yang disebut pernah menjadi hunian Bung Karno semasa perang kemerdekaan dipasarkan melalui situs penjualan Tokobagus.com dengan harga Rp 29.491.000.000.

Dalam situs tersebut disebutkan sebagai berikut: "Dijual rumah & tanah bersejarah Bung Karno, luas tanah 4.213 m, lebar depan 70 m, luas bangunan kurang lebih 500 m, SHM, sejarahnya rumah tersebut pernah dijadikan Istana Presiden Darurat Sukarno sewaktu agresi militer belanda di Yogyakarta antara tahun 1947-1948. Sumber informasi atas rumah tersebut: 1. Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967, H.Mangil Martowidjojo, Grasindo, Jakarta, 1999. 2. Mangil Martowidjojo, “Kepergian Seorang Di Belakang Bung Karno” (Kompas, 30 Januari 1993). 3.Serangan Fajar Payakumbuh, Emil Salim, (Kompas, 3 Feb 2003)."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com