Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergeming Ditanya Survei Capres, Jokowi Berkomentar soal "Orang Ndeso"

Kompas.com - 16/07/2013, 09:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beragam survei untuk mereka-reka siapa kandidat yang diminati atau setidaknya cukup dikenal publik untuk Pemilu Presiden 2014 terus saja menempatkan Joko Widodo sebagai pemuncak. Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa dengan Jokowi ini mengungguli deretan tokoh politik nasional, bahkan yang jauh lebih senior.

Salah seorang blogger di Kompasiana pernah menyebut Jokowi sebagai "media darling". Sifat dan sikap sederhana politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini disebut sebagai "modal" yang telah merebut perhatian media massa.

Lalu, apakah gubernur yang hobi blusukan ini menanggapi segala hasil survei dengan berapi-api pula?

Data beragam wawancara yang dihimpun Kompas.com memperlihatkan tak pernah sekali pun Jokowi menyatakan ingin maju menjadi calon presiden. Sebaliknya, dia pun tak pernah mengatakan tidak ingin mencalonkan diri menjadi presiden.

Jawaban Jokowi selalu mengambang bila ditanya soal pencalonan presiden. Misalnya, ketika suatu saat ditanya apakah berminat menjadi calon presiden pada 2014, dia menjawab, "Jadi capres? Wong dari dulu nggak pernah mikirlah (soal itu)." Jawaban itu dia sampaikan saat ditanya di Balaikota Jakarta pada 28 Mei 2013.

Pada hari berikutnya, 29 Mei 2013, pertanyaan lain terkait topik yang sama diajukan kepada Jokowi. Dia disodori pertanyaan, siapa tokoh yang paling tepat mendampinginya, Jokowi lincah berkilah, "Paling enak sih ya dipasangkan sama istri saya."

Cuma makan pagi kok...

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi pun sempat mengatakan urusan penentuan calon presiden bukanlah porsi kewenangannya. Sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dia mengatakan kewenangan itu ada di tangan ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri.

Tepergok beberapa kali berkunjung ke rumah Megawati, Jokowi pun menolak kunjungannya ada kaitan dengan pencapresan partai. "(Diundang) makan pagi kok (pertanyaannya) lari ke situ," tepis dia, Sabtu (15/6/2013) di kediaman Megawati.

Barangkali saking kerapnya ditanya soal capres dan hasil survei, pada satu ketika Jokowi pun meminta dia tak "digosok-gosok" soal pencalonan menjadi presiden. Dengan tegas dia mengatakan "tidak" ketika ditanya apakah akan ada waktunya dia menjawab masalah pencalonan ini.

"Saya tidak mau digosok-gosok, digoda-goda, dikompor-kompori masalah itu. Konsentrasi saya masih banjir, rusun, macet, waduk," tegas Jokowi di Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Orang kota, wajah ndeso

Namun, akhirnya ada juga survei yang menggelitik Jokowi untuk berkomentar. Dia merespons survei yang menyebutnya sebagai "orang ndeso yang berhasil merebut simpati masyarakat Indonesia".

"Tanyakan (pada) yang nyurvei. Saya itu bukan orang ndeso, tapi wajah ndeso. (Saya ini) orang kota. Beda lho, wajah ndeso sama orang ndeso," tegas Jokowi, Senin (15/7/2013). Namun, itu saja jawabannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com