Wakapolri Tegaskan Perbuatan Kompol AD Motif Pribadi

"Kan, dia pribadi, bukan sebagai petugas. Sebagai pribadi yang ingin mencari dokumen dia di sana, bukan dinas," kata Nanan saat ditemui di acara buka puasa bersama Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (10/7/2013).

Nanan juga menegaskan bahwa kasus itu tak membuat hubungan Polri dan BNN menjadi renggang. "Enggak ada urusan. BNN juga polisi," katanya.

Nanan membantah perbuatan Kompol AD terkait pergantian calon Kapolri yang rencananya akan dilakukan tahun ini. Jenderal bintang tiga itu mengatakan, Kompol AD akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Ya, enggak ada urusan. Enggak ada hubungan sama itu (pergantian calon Kapolri). Kalau dia itu pribadi, ya dipertanggungjawabkan. Tapi enggak ada hubungan dinas," tegasnya.

Seperti diberitakan, Kompol AD disebut menyelinap masuk ke ruangan staf Benny Mamoto, Kamis (4/7/2013) sekitar pukul 20.00. Menurut Benny, Kompol AD sempat mengancam satpam BNN agar tidak memberi tahu kedatangannya. Kedatangan AD juga terekam kamera CCTV.

Kedatangan AD ke BNN pada Kamis malam ke BNN sempat diduga sebagai penggeledahan atas adanya laporan polisi bernomor LP/568/VI/Bareskrim tertanggal 28 Juni 2013. Pada laporan yang beredar di kalangan wartawan pada Kamis sore tersebut tertulis pelapor bernama Helena dan terlapor Benny Mamoto dan kawan-kawan.

Benny dilaporkan atas dugaan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan karena memblokir rekening perusahaan Helena, PT SMC, yang mengurusi tukar nilai mata uang atau money changer. Kepolisian menegaskan, kedatangan AD tidak terkait adanya laporan seseorang bernama Helena terhadap Benny.

Kedatangan AD juga tanpa sepengetahuan atasan. Kepolisian juga mengakui reputasi AD di Bareskrim pun buruk. AD yang ditempatkan di Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Polri sudah jarang masuk selama 3 bulan belakangan ini. Polri akan menindak AD jika terbukti melakukan pelanggaran.