Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seharusnya Hanura Putuskan Cawapres Usai Pileg

Kompas.com - 04/07/2013, 11:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Hanura bergejolak pascadeklarasi Wiranto-Hary Tanoe sebagai pasangan calon presiden-wakil presiden. Politisi senior Hanura, Fuad Bawazier, menilai deklarasi tersebut tidak sah karena penetapan tidak melalui mekanisme rapat pimpian nasional (rapimnas). Pernyataan Fuad juga menuai persetujuan dari Ketua Bidang Bapillu Yuddy Chrisnandi.

"Yang disampaikan Pak Fuad itu memang sesuai konstitusi partai. Di dalam konstitusi, untuk kepentingan strategis seperti pilkada, capres, dan cawapres harusnya rapimnas. Namanya rapimnas ini ada DPP dan DPD," kata Yuddy ketika dikonfirmasi, Rabu (4/7/2013).

Ia mengatakan, deklarasi capres dan cawapres kemarin tidak disetujui dalam forum rapimnas tetapi dalam pembekalan caleg. Jika mengacu pada konstitusi yang ada, Yuddy menilai, pernyataan Fuad benar.

Yuddy mengaku tidak hadir dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan sedang di luar daerah, tetapi telah memperoleh informasi bahwa ada putusan tentang cawapres yang akan diusung Hanura.

"Kebetulan juga saya tidak dapat kereta api karena saya anggap itu bukan rapat dan forum," tuturnya.

Yuddy mengatakan, secara ideal Partai Hanura seharusnya mampu menangkap aspirasi rakyat dan mendengarkan pendapat internal sebelum memutuskan. Lagi pula, lanjutnya, saat ini Hanura tengah fokus pada pemilihan legislatif.

Ia juga menuturkan, Hanura masih menunggu hasil pemilu legislatif sebelum menentukan cawapres. Sementara itu, capres Hanura dari awal sudah jelas, yaitu Wiranto.

"Ini fatsun politik yang selalu disampaikan ketum bahwa kami belum tentukan cawapres sampai pemilu. Kalau itu diralat, ya diralat Pak Wiranto sendiri, ya mau enggak mau mendukung," kata Yuddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com