Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 CASA, 1 Hercules, dan 2 Helikopter Dikerahkan untuk Atasi Kebakaran Hutan Riau

Kompas.com - 21/06/2013, 02:23 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait menyiapkan hujan buatan untuk menghentikan kebakaran hutan Riau. Sebanyak dua pesawat CASA 212 akan diterbangkan untuk menabur hujan buatan, Jumat (21/6/2013) pagi.

Satu pesawat yang dimiliki TNI AU akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma. Sementara satu pesawat lagi merupakan milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang akan terbang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Hujan buatan juga akan ditabur dengan bantuan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU, yang akan diberangkatkan dari Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Pesawat ini dijadwalkan mendarat di Pekanbaru, Riau, Jumat petang.

"Selain itu, juga diberangkatkan personel dan peralatan untuk mendukung operasi hujan buatan. Masih disiapkan dua buah helikopter untuk water bombing," tulis Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (20/6/2013) malam.

Sutopo menjelaskan, Kepala BNPB Syamsul Maarif telah berkoordinasi dengan Menko Kesra, Panglima TNI, dan Kapolri. Menurut Sutopo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan BNPB untuk memegang kendali penanganan bencana asap di Riau.

Pemadaman api di lahan dan hutan Riau akan dilakukan dari darat, sedangkan dari udara menggunakan water bombing helikopter dan hujan buatan yang ditabur dari pesawat terbang. Terakhir, langkah sosialisasi dan penegakan hukum pun dilakukan atas kebakaran ini.

BNPB melaporkan, bencana asap memengaruhi kualitas udara dan jarak pandang di negara tetangga. "Di Singapura pada Kamis, 20 Juni 2013, sekitar pukul 19.00 WIB," terang Sutopo.

Jumlah titik api di hutan Riau meningkat sejak 15 Juni 2013. Diperkirakan 200 hektar lahan gambut masih terbakar.

Kabut asap juga telah menyasar ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Kedua negara itu mulai diselimuti asap tebal pada Senin (17/6/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com