Satu pesawat yang dimiliki TNI AU akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma. Sementara satu pesawat lagi merupakan milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang akan terbang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Hujan buatan juga akan ditabur dengan bantuan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU, yang akan diberangkatkan dari Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Pesawat ini dijadwalkan mendarat di Pekanbaru, Riau, Jumat petang.
"Selain itu, juga diberangkatkan personel dan peralatan untuk mendukung operasi hujan buatan. Masih disiapkan dua buah helikopter untuk water bombing," tulis Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (20/6/2013) malam.
Sutopo menjelaskan, Kepala BNPB Syamsul Maarif telah berkoordinasi dengan Menko Kesra, Panglima TNI, dan Kapolri. Menurut Sutopo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan BNPB untuk memegang kendali penanganan bencana asap di Riau.
Pemadaman api di lahan dan hutan Riau akan dilakukan dari darat, sedangkan dari udara menggunakan water bombing helikopter dan hujan buatan yang ditabur dari pesawat terbang. Terakhir, langkah sosialisasi dan penegakan hukum pun dilakukan atas kebakaran ini.
BNPB melaporkan, bencana asap memengaruhi kualitas udara dan jarak pandang di negara tetangga. "Di Singapura pada Kamis, 20 Juni 2013, sekitar pukul 19.00 WIB," terang Sutopo.
Jumlah titik api di hutan Riau meningkat sejak 15 Juni 2013. Diperkirakan 200 hektar lahan gambut masih terbakar.
Kabut asap juga telah menyasar ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Kedua negara itu mulai diselimuti asap tebal pada Senin (17/6/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.