Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernomor Urut 4, Tjahjo Kumolo: Ini Amanat Partai

Kompas.com - 23/05/2013, 21:22 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mendapatkan nomor urut empat di Daerah Pemilihan Jawa Tengah I. Sebelumnya, pada saat penyerahan berkas bakal caleg pertama kali ke Komisi Pemilihan Umum, dirinya mendapatkan nomor urut satu di dapil yang sama. Mendapati nomor urutnya berubah, Tjahjo mengaku tidak terlalu mempersoalkan hal itu. Dirinya beranggapan, nomor urut tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap perolehan dukungan.

Selain itu, Tjahjo mengatakan, sudah menjadi kewajiban bagi setiap kader untuk menerima setiap nomor urut yang telah ditentukan partai. "Setiap calon yang daftar ke partai maupun yang ditugaskan partai duduk sebagai calon anggota DPR adalah penugasan partai, jadi tidak terpaku pada nomor urut," kata Tjahjo melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Kamis (23/5/2013).

Anggota Komisi I DPR RI ini membantah perubahan nomor urut tersebut merupakan sebuah kesengajaan untuk menyamai nomor PDI Perjuangan sebagai peserta Pemilu 2014. Seperti diketahui, PDI Perjuangan di dalam kesertaan Pemilu 2014 mendapat nomor urut empat.

"Bagi saya bukan soal terpilih atau tidak sebagai anggota DPR, tapi saya punya kewajiban dan tanggung jawab untuk menambah suara buat partai agar menang pemilu legislatif," ujarnya.

Sebelumnya, pada saat penyerahan berkas bakal caleg yang telah diperbaiki ke KPU, Selasa (21/5/2013), Tjahjo mengatakan, ada sejumlah perubahan di dalam formasi daftar bakal caleg yang diserahkan. Perubahan tersebut meliputi perubahan dapil, nomor urut, hingga penghapusan bakal caleg yang terindikasi ganda.

"Kalau yang ganda, otomatis keluar. Sisanya ada perubahan dari nomor urut dan dapil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com