JAKARTA, KOMPAS.com -- Kriminilogi Mulyana W Kusumah berpendapat, terlepas dari hiruk pikuk kecurigaan keterlibatan aparat TNI dan Polri dalam persitiwa penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, DI Yogyakarta, pekan lalu, jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhukham) sendiri perlu melakukan evaluasi internal.
Kementerian yang mengurusi pembinaan tahanan dan narapidana ini perlu pro aktif membentuk tim investigasi dan evaluasi pengamanan Lapas secara internal.
Berbicara kepada Kompas, Jumat (29/03/2013) malam, Mulyana menyarankan, tugas tim investigasi Kemenhukham , antara lain mengumpulkan fakta internal sehingga penyerangan bersenjata ke Lapas Cebongan dapat terungkap dengan jelas.
Dengan mudahnya kekuatan luar mengintervensi Lapas, maka Lapas perlu memperbaiki kelembagaan dan prosedur tetap, baik untuk menerima titipan tahanan maupun saat menerima kunjungan.
"Dalam hal ini, perlu juga optimalisasi pengamanan narapidana dari ancaman kekerasan fisik dan psikis dari luar maupun dalam Lapas," papar Mulyana.
Dengan demikian, lanjut Mulyana, andaikata pun muncul dugaan bahwa korban serangan bersenjata ke Lapas Cebongan merupakan unsur jaringan bisnis ilegal narkoba , tipis kemungkinan peristiwa tersebut terkait perang "antar-kartel" narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.