Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Lebih Serius Urus Pendidikan

Kompas.com - 03/01/2013, 11:39 WIB
Anita Yossihara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah diminta lebih serius mengelola masalah pendidikan. Pasalnya, sepanjang tahun 2012, keseriusan pemerintah dalam mengurus pendidikan belum terlihat.

Permintaan itu disampaikan anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar, melalui siaran pers, Kamis (3/1/2013) pagi. "Kami meminta di tahun 2013 pemerintah lebih serius mengurus pendidikan," katanya.

Selama tahun 2012, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu belum melihat keseriusan pemerintah dalam mengelola pendidikan. Hal itu terlihat dari standar pelayanan minimal (SPM) pendidikan yang hingga kini belum terpenuhi.

Tiga poin yang menjadi dasar terlaksananya pendidikan juga belum terpenuhi. Ketiga poin itu adalah standar guru, kurikulum, serta sarana dan prasarana pendidikan. "Tiga poin inilah yang harus dipenuhi pemerintah. Ini merupakan syarat minimal terlaksananya pendidikan," tuturnya.

Ketua Departemen Pendidikan DPP PKS itu prihatin dengan kurikulum pendidikan yang selalu berubah. Setiap berganti menteri, kurikulum pendidikan juga ikut berganti. Kondisi itu tidak akan efektif untuk pengembangan sebuah proses pendidikan.

Semestinya pemerintah bisa membuat kurikulum jangka panjang sehingga kurikulum tidak perlu diganti meski presiden atau menteri pendidikan berganti.

Masalah standar guru juga masih dipertanyakan. Kebijakan sertifikasi guru yang diambil pemerintah memang sudah tepat. Namun, menurut Raihan, sertifikasi guru belum berbanding lurus dengan peningkatan mutu pendidikan. Hasil uji kompetisi guru juga menunjukkan kualitas sebagian besar guru belum memadai.

Sarana dan prasarana pendidikan juga masih menjadi persoalan. Dana perbaikan sarana dan prasarana pendidikan tidak tepat sasaran. Pasalnya, dana tersebut justru jatuh ke sekolah-sekolah yang sarana dan prasarananya sudah memadai.

Oleh karena itulah Raihan meminta pada tahun 2013 pemerintah lebih serius mengelola pendidikan. Minimal dengan memenuhi tiga poin standar pelayanan pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com