Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Uang Masih Akan Dominasi Pemilu

Kompas.com - 19/11/2012, 20:49 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Indonesia Network Election Survey medio 5-21 Oktober 2012 menemukan, 50,3 persen responden memilih partai politik karena faktor uang. Pertanyaan yang diajukan kepada responden, apakah yang dikenal dan disukai dari parpol. Responden mengatakan, uang adalah salah satu faktor utama.

"Itu artinya politik uang masih akan mendominasi pemilu legislatif," kata Direktur Data Indonesia Network Election Survey (INES) Sudrajat Sacawitra dalam pemaparan survei di Galeri Cafe, Jakarta, Senin (19/11/2012).

Menurut Sudrajat, 22,4 persen responden memilih parpol berdasarkan iklan. Adapun responden yang tertarik dengan program parpol hanya 17,2 persen. Responden yang mengaku tertarik dengan visi parpol hanya sebanyak 10,1 persen.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Advokasi Gerindra Habbiburohman mengatakan, potret uang becermin pada realitas. Politik uang, terangnya, tidak selamanya terjadi dalam konteks sederhana. Menurut dia, politik uang dan iklan saling berkaitan satu sama lain.

"Bisa dilihat dari iklan Golkar mengenai bantuan ke UKM (usaha kecil dan menengah). Begitu pula dengan Hatta soal iklan pembangunan masjid. Itu turut memberikan andil bagi keterpilihan partai di mata responden," ujar Habbiburohman.

Sementara itu, Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa melihat, politik uang adalah kegagalan parpol dalam pendidikan politik. Kegagalan itu, lanjutnya, dapat diasosiasikan dengan macetnya program dan visi-misi parpol untuk sampai ke masyarakat. Pasalnya, parpol lebih mengutamakan materi daripada menyampaikan pendidikan politik lewat program dan visi-misi.

"Akibatnya, pemilih lebih mengenal parpol ini banyak duitnya, maka saya pilih. Ini kan bahaya," tutur Saan.

Metodologi survei INES dengan menggunakan random sampling. Jumlah sampel asli sebangak 6.000 responden. Namun, jumlah responden yang dapat dianalisis sebesar 5.996. Margin error sebesar +/- 2,5% dengan tingkat kepercayaan 98 persen. Persentase dari responden perempuan dan laki-laki adalah 50:50.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Nasional
    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Nasional
    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Nasional
    Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

    Nasional
    Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

    Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com