Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Yusril, Abraham Absen Peluncuran "Republik Galau"

Kompas.com - 21/10/2012, 16:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, urung hadir dalam acara peluncuran buku "Republik Galau" karya politisi Golkar, Bambang Soesatyo, Minggu (21/10/2012). Absennya Abraham dalam acara peluncuran ini karena faktor kehadiran advokat senior, Yusril Ihza Mahendra yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut.

Menurut Bambang, ketidakhadiran Abraham baru diketahuinya 1,5 jam sebelum acara dimulai. Kepada Bambang, Abraham mengatakan, dirinya tidak datang karena memang tidak boleh bertemu dengan Yusril.

"Menurut aturan KPK, Saudara Abraham tidak boleh satu ruangan dengan pengacara yang menangani kasus korupsi di KPK. Pengacara yakni Yusril yang sedang menangani perkara," ujar Bambang, Minggu (21/10/2012), di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat.

Awalnya, Abraham Samad dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam acara ini bersama Yusril Ihza Mahendra, pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin, dan Direktur YLBHI Alfon Kurnia Palma. Kendati memutuskan tidak hadir, Bambang mengakui, ABraham menitip pesan agar perjuangan untuk memberantas korupsi harus terus dilanjutkan.

"Saya hormati keputusan Saudara Abraham Samad. Tetapi, Pak Yusril yang tidak pilih-pilih kasus juga harus dihargai," katanya lagi.

Adapun, Yusril Ihza Mahendra yang juga dikenal sebagai pakar Hukum Tata Negara kini menjadi pengacara politisi PDI Perjuangan Emir Moeis. Emir ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap dalam proyek PLTU Tarahan, Lampung Sumatera Selatan 2004. Selain membela Emir, Yusril juga merupakan kuasa hukum politisi Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar yang tengah tersangkut kasus dugaan korupsi pengadaan Al Quran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com