Pertanyaan:
Assalamualaikum Ustadz,
Saya mau tanya mengenai makanan halal. Saat ini, saya bekerja di perusahaan tambang tembaga di Gurun Gobi, Mongolia. Gurun ini berada di wilayah terpencil, jaraknya 600 km dari ibu kota, dan 70 km dari kota terdekat. Saya baru bekerja selama satu minggu.
Di sini, umat Muslim tergolong kelompok minoritas (hanya 20 orang dari total 17.000 karyawan). Sehari-hari, kita makan di kantin perusahaan. Menu makanan yang tersedia di kantin didominasi sajian western dan Mongolian, baik itu daging ayam, sapi, kambing, atau babi. Daging ikan hanya disediakan seminggu sekali.
Selama seminggu, saya selalu hanya mengkonsumsi sayur-sayuran karena saya berpikir, ada kemungkinan daging ayam, sapi, dan kambing tidak disembelih secara Islami sehingga haram dimakan.
Dari 20 orang Muslim yang ada, hanya saya yang tidak memakan daging. Mereka berpendapat, daging ayam, sapi, dan kambing yang disajikan adalah halal. Pasalnya, tidak ada pilihan lain. Tidak mengkonsumsi daging dapat berefek kepada kesehatan.
Perlu diketahui, kami bisa bekerja selama 1-2 bulan tanpa libur. Setiap hari kami bekerja selama 12 jam. Setelah itu, barulah kami berlibur selama dua minggu di ibu kota.
Pertanyaan saya: Apakah saya boleh makan daging ayam, sapi, dan kambing yang tidak jelas cara penyembelihannya? Apalagi saat ini bulan Ramadhan, dimana waktu puasa di sini cukup panjang, dari pukul 03.30-20.30.
Mohon pencerahnnyanya Ustadz… Wassalamualaikum
Bumi di Mongolia
Jawaban:
Waalaikumsalam wr wb.
Saudara Bumi yang dirahmati Allah, memang tidak mudah, ya, hidup di lingkungan di mana umat Muslim adalah minoritas. Salah satunya adalah mengenai makanan. Keputusan Anda untuk mengkonsumsi sayur-sayuran sebenarnya salah satu langkah yang baik untuk berhati-hati sekaligus menjaga kesehatan. Pada dasarnya, seluruh sayur dan buah itu menyehatkan tubuh.
Akan tetapi kondisinya adalah makanan yang tersedia hanyalah daging-dagingan yang Anda sebutkan. Menurut saya, mengonsumsinya adalah diperbolehkan, apalagi dengan alasan untuk daya tahan tubuh. Imam Malik menganjurkan untuk membaca "Bismillah" setiap kali Anda hendak bersantap. Hal ini untuk meyakinkan bahwa daging yang Anda konsumsi itu dimakan dengan nama Allah.
Wallahu a‘lam bish-showab. Wassalamualaikum Wr. Wb.
DR. H. Setiawan Budi Utomo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.