Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Tuding Angelina Terima "Fee" Hambalang

Kompas.com - 06/06/2012, 09:53 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin menuding Angelina Sondakh ikut menerima fee terkait proyek pembangunan pusat pelatihan olahraga Hambalang, Jawa Barat. Menurutnya, Angelina selaku anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, mendapat fee Hambalang bersama anggota Komisi X DPR lain dan pimpinan Badan Anggaran DPR.

"Waktu itu untuk pimpinan Banggar Rp 20 miliar. Untuk teman-teman Komisi X Rp 10 miliar. Ibu Angie terima," kata Nazaruddin di gedung KPK, Jakarta, Selasa (5/6/2012) malam seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka Angelina.

Menurut Nazaruddin, fee Hambalang dibagi-bagikan ke sejumlah pihak melalui Mahfud Suroso, pengurus PT Dutasari Citralaras. Pembagian tersebut, katanya, diatur Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Untuk pimpinan Banggar DPR, katanya, diatur pembagiannya oleh Mirwan Amir. Semua pimpinan Banggar DPR, menurut Nazaruddin, mendapat fee Hambalang.

Selain ke DPR, fee juga mengalir ke Kementerian Pemuda dan Olahraga serta ke Anas Urbaningrum. "Untuk Andi (Menpora) Rp 20 miliar, Mas Anas Rp 50 miliar," katanya.

Selain Andi, pihak Kemenpora yang disebut Nazaruddin menerima fee Hambalang adalah mantan Sekretaris Menpora, Wafid Muharam. Adapun Wafid divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap wisma atlet SEA Games sementara Nazaruddin dalam kasus itu, divonis empat tahun 10 bulan penjara.

Sebelumnya Nazaruddin mengatakan kalau PT Adhi Karya membagi-bagikan uang pelicin ke sejumlah pihak terkait Hambalang. PT Adhi Karya menjadi salah satu penggarap proyek Hambalang. Proyek senilai total Rp 2,5 triliun itu dikerjakan melalui kerjasam operasi (KSO) antara Adhi Karya dengan PT Wijaya Karya. Dalam pengerjaannya, Adhi Karya menyubkontrakan sebagian pekerjaan ke PT Dutasari Citralaras.

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto membenarkan kalau Dutasari menggarap pekerjaan senilai Rp 300 miliar. KPK juga tengah meneliti kemungkinan pelanggaran dalam penyubkontrakan pekerjaan Hambalang tersebut. Selain itu, KPK mengusut aliran-aliran dana terkait proyek Hambalang.

KPK telah berkomunikasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran dana. "Ada beberapa orang yang ikut Kongres (Partai Demokrat) kan kemarin sudah mulai diperiksa," kata Bambang. Jumat (25/5/2012),

KPK memeriksa mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Minahasa Tenggara Partai Demokrat, Diana Maringka terkait penyelidikan Hambalang. Diana mengaku ditanya penyidik KPK seputar aliran dana ke Kongres Partai Demokrat yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, tahun lalu.

Diana yang pernah bersaksi dalam persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games 2011 itu kembali mengaku dapat uang 7.000 dollar AS, Rp 100 juta, dan Rp 30 juta dalam beberapa tahap saat kongres Partai Demokrat berlangsung. Uang itu, kata Diana, terkait pemenangan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum partai.

Angelina siap diperiksa

Sebanyak 50 lebih orang telah KPK periksa terkait penyelidikan Hambalang, termasuk Andi, Mahfud, istri Anas, Athiyyah Laila, Nazaruddin, dan Wafid Muharam. Sementara pimpinan Banggar dan Angelina, belum diperiksa. KPK juga berencana memeriksa Anas Urbaningrum dalam penyelidikan ini.

Selasa (29/5/2012), Angelina melalui pengacaranya, Teuku Nasrullah mengaku siap dimintai keterangan terkait Hambalang. Selama ini, kata Nasrullah, belum ada pertanyaan penyidik KPK seputar Hambalang ke Angie.

Angelina selaku anggota Badan Anggaran DPR sekaligus anggota Komisi X DPR dianggap tahu seputar proyek Hambalang. Kemenpora selaku pemilik proyek tersebut adalah mitra kerja Komisi X DPR.

Sekitar awal Januari 2010, Angelina diketahui mengikuti pertemuan di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga yang diduga membahas proyek wisma atlet SEA Games dan Hambalang.

Pertemuan tersebut diikuti Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin; Ketua Komisi X DPR Mahyuddin, serta Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Wafid Muharam. Dalam pertemuan tersebut sempat disinggung soal sertifikat lahan Hambalang yang selesai diurus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com