Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Sidang DPR Kosong, ke Mana Anggotanya?

Kompas.com - 06/03/2012, 12:25 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kritikan pedas dari berbagai pihak atas kemalasan selama ini ternyata tak juga mampu membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk "bertobat". Mayoritas anggota Dewan yang terhormat masih saja malas menghadiri Rapat Paripurna.

Seperti dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Selasa (6/3/2012), rapat terpaksa ditunda hampir 1,5 jam akibat kemalasan para wakil rakyat. Sesuai jadwal, rapat harusnya dimulai pukul 9.00 WIB. Namun, hingga hampir pukul 10.00 WIB, anggota Dewan yang duduk di kursi empuknya baru puluhan orang.

Ketua DPR Marzuki Alie yang memimpin rapat kembali berang melihat terlalu banyaknya bangku yang kosong. "Pada ke mana ini anggotanya?" tanya politisi Partai Demokrat itu. Rapat pun belum bisa dibuka lantaran belum korum.

Tubagus Hasanuddin, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mengkritik kemalasan para politisi lain. Mantan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia itu mengaitkan dengan kehidupan disiplin di lingkungan militer.

Menurut Tubagus, pimpinan seperti komandan, harus memberi contoh yang baik terlebih dulu agar diikuti anggota. Pernyataan itu seakan mengkritik tiga pimpinan DPR lain yang tidak hadir dalam rapat.

"Ini kita sudah keterlaluan. Yang tidak hadir tidak diapa-apakan. Ini yang terlambat tidak menghormati orang lain. Kalau terus-terus begini, marwah kita tambah berkurangan," kata Tubagus melalui alat pengeras suara.

Marzuki mengaku setuju dengan pernyataan Tubagus. "Bangsa yang beradab, bangsa yang menghormati orang lain. Ini keteladanan sudah enggak ada. Saya sering sampaikan ke fraksi (agar hadir rapat). Kelihatannya marwah fraksi tidak ditakuti," kata dia.

Marzuki pun curhat atas kritikan publik yang mengarah kepadanya. Dia dinilai tidak memiliki kepemimpinan sehingga para anggota Dewan malas. "Kalau pimpinan dikasih kewenangan, bisa menghukum, enam bulan beres ini. Yang enggak masuk pecat saja. Tapi Ketua DPR enggak bisa apa-apa," kata Marzuki.

Marzuki sempat mengkritik Fraksi Partai Golkar. "Ini Ketua Fraksi Golkar (Setya Novanto) ada di depan. Anggotanya ada sedikit," katanya. Di tengah-tengah sikap berang Marzuki, datang Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah. "Selamat datang Ketua Fraksi PD," kata Marzuki.

Rapat akhirnya baru dibuka pukul 10.20 WIB setelah 291 dari 560 anggota Dewan menandatangani daftar hadir. Berdasarkan daftar hadir, Marzuki mengatakan, Fraksi Demokrat dihadiri 78 dari 148 anggota, Fraksi Partai Golkar dihadiri 61 dari 106 anggota, Fraksi PDIP dihadiri 46 dari 94 anggota, Fraksi PKS dihadiri 26 dari 57 anggota, Fraksi PAN dihadiri 20 dari 46 anggota, Fraksi PPP dihadiri 21 dari 38 anggota, Fraksi PKB dihadiri 11 dari 28 anggota, Fraksi Partai Gerindra dihadiri 18 dari 26 anggota, dan Fraksi Partai Hanura dihadiri 10 dari 17 anggota.

Dalam rapat paripurna itu disepakati pimpinan DPR menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan Badan Kehormatan dan pimpinan fraksi untuk membahas kemalasan anggota Dewan siang nanti. Rapat itu atas usul Ketua BK M Prakosa. "Kalau begini-begini terus tidak akan selesai," kata Prakosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com