Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Syarifuddin soal Paspornya

Kompas.com - 10/08/2011, 09:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian telah memeriksa Syarifuddin (32), sepupu Muhammad Nazaruddin, terkait paspor yang digunakan tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games itu selama pelarian di luar negeri.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Raden Heru Prakoso mengatakan, pemeriksaan dilakukan kemarin hingga pukul 21.00. Saat diperiksa, kata Raden, Syarifuddin mengakui, paspor yang dipakai Nazaruddin adalah miliknya.

Kepada penyidik, Syarifuddin mengatakan tak sadar bahwa paspornya hilang. Dia terakhir menggunakan paspor ketika kembali ke Medan dari Singapura, 27 Juni 2011. Saat itu, dia menaruh paspor di kamarnya. Dia tinggal di rumah pamannya di Jalan Garu I Gang Jadi Nomor 7, Medan Amplas.

Dia mengaku tak pernah mengecek kembali paspornya setelah itu. Dia terkejut ketika menyaksikan pemberitaan di televisi, Senin (8/8/2011), Nazaruddin menggunakan paspor miliknya. Saat itu dia berada di Jakarta.

"Syarifuddin lalu kembali ke Medan. Sesampai di Medan, benar paspor miliknya hilang," jelas Raden kepada Kompas.com, Rabu.

Syarifuddin menyatakan tak tahu siapa yang mengambil paspor itu, apakah keluarganya sendiri atau orang lain. Dia juga mengaku tak dekat dengan Nazaruddin. Menurut dia, mantan anggota Komisi III DPR itu terakhir datang ke rumahnya pada Lebaran 2010.

Keberadaan Nazaruddin diketahui menggunakan paspor Syarifuddin saat transit di Republik Dominika sebelum ke Bogota. Seperti diketahui, pihak imigrasi telah mencabut paspor mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu setelah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

_______________________

Video
Nazaruddin ke Kolombia dengan Paspor Resmi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com