Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yulianis Dijadikan Presdir Begitu Saja

Kompas.com - 20/07/2011, 20:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Yulianis, Ignatius Supriyadi mengungkapkan, nama kliennya pernah dipinjam M Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, untuk menempati jabatan presiden direktur di salah satu perusahaan miliknya yang bernama Executive Money Changer. Yulianis adalah mantan bawahan Nazaruddin yang bertugas menjadi staf keuangan di Group Permai, induk perusahaan yang membawahi sejumlah perusahaan milik anggota Komisi VII DPR itu. Dia mengerjakan tugas pencatatan uang di Group Permai sejak 2009.

"Tiba-tiba dicatat namanya begitu saja," kata Ignatius dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (20/7/2011). Namun, Ignatius tidak menjelaskan lebih lanjut sejak kapan nama Yulianis ditetapkan sebagai presiden direktur perusahaan tersebut.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, perusahaan Executive Money Changer terlibat dalam kasus dugaan penipuan yang menjerat Daniel Sinambela sebagai tersangka. Kasus tersebut berawal pada 2010 saat Yulianis selaku presiden direktur perusahaan tersebut dikenalkan kepada Daniel oleh Nazaruddin. Keduanya lantas menjalin kerja sama usaha. Daniel meminta dicarikan pemodal untuk membiayai proyek batubara PT PLN yang ditanganinya. Sampai pada akhirnya, kerja sama tersebut berujung pada kerugian di perusahaan Yulianis sehingga  Nazaruddin melaporkan Daniel dengan tuduhan penipuan.

Dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, nama Yulianis turut disebut-sebut. Salah satu tersangka kasus itu, Mindo Rosalina Manulang dalam pemberitaan Koran Tempo mengungkapkan bahwa keterangan Yulianis yang menyebutkan tidak adanya aliran dana yang mengalir kepada Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, sudah direkayasa.

Menurut Rosalina, terdapat aliran dana proyek wisma atlet dan Hambalang yang mengalir ke Anas. Rosalina juga mengungkapkan bahwa istri Anas, Athiyyah Laila sangat dekat dengan Yulianis. Keduanya, kata Rosalina, berkongsi di sebuah perusahaan.

Semua keterangan Rosalina tersebut lantas dibantah Yulianis melalui Ignatius, Rabu (20/7/2011). Menurut Ignatius, berdasarkan catatan keuangan di Group Permai yang dibuat Yulianis, tidak ada aliran dana ke Anas. Dia juga menyatakan bahwa kliennya itu tidak mengenal istri Anas apalagi mendirikan perusahaan bersama Athiyyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com