Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru dan Polisi Suka "Ngemplang" Gaji TKI

Kompas.com - 22/06/2011, 15:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar dari para majikan di Arab Saudi yang tidak membayar gaji TKI terdiri dari guru dan polisi. Oleh karena itu, menurut mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Khofifah Indar Parawansa, pihaknya pernah memberikan rekomendasi agar TKI yang dikirim ke Arab Saudi tidak dipekerjakan pada majikan yang berprofesi sebagai polisi atau guru.

"Jadi, saya pernah mengidentifikasi sumber kasus dari mereka yang tidak digaji. Sebanyak 90 persen lebih, user-nya (majikan) adalah guru dan polisi," kata Khofifah, Rabu (22/6/2011) di Istana Wakil Presiden.

Khofifah, Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, bersama sejumlah pengurus Muslimat NU lainnya menemui Wapres Boediono untuk menyampaikan undangan membuka kongres organisasi tersebut. Kongres akan digelar di Lampung, bulan depan.

Oleh karena itu, menurut Khofifah, jika ingin keamanan TKI lebih terjamin, jangan mengirim TKI ke majikan yang berprofesi sebagai guru atau polisi.

"Kita pernah buat rekomendasi, jika kirim maka tolong user-nya jangan yang guru dan polisi. Banyak dari mereka yang tidak membayar gaji," ucapnya.

Khofifah menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 1999-2001. Waktu itu, Indonesia dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

Ruyati binti Satubino (54), tenaga kerja Indonesia, dieksekusi hukuman pancung oleh Arab Saudi pada pekan silam. Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, itu dinyatakan terbukti membunuh istri majikannya pada 12 Januari 2010.

Pemerintah Indonesia menyatakan telah mengadvokasi almarhumah sejak kasusnya pertama kali muncul dan selama proses persidangan. Pemerintah memprotes pelaksanaan eksekusi yang dilakukan Arab Saudi karena dilakukan tanpa memberitahu perwakilan RI di negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Nasional
    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Nasional
    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Nasional
    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

    Nasional
    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Nasional
    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Nasional
    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Nasional
    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

    PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

    Nasional
    KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

    KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

    Nasional
    Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

    Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

    Nasional
    Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

    Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

    Nasional
    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

    Nasional
    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

    Nasional
    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com