Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosa-Neneng Diduga Terlibat Kasus yang Sama

Kompas.com - 15/06/2011, 18:30 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang diduga terlibat dalam kasus yang sama dengan Neneng Sri Wahyuni, istri mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Keduanya berstatus saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dan supervisi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun anggaran 2008 yang menjerat Timas Ginting sebagai tersangka. Kini, kasus tersebut tengah disidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Rosa juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.

"Rosa kita periksa sebagai saksi untuk kasus PLTS. Dia (Rosa) terafiliasi juga. Sama posisinya dengan Neneng," kata Johan, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/6/2011).

Dia menjelaskan, Rosa terafiliasi atau memiliki keterkaitan dengan perusahaan yang menjadi subkontrak PT Alfindo selaku salah satu perusahaan rekanan proyek pengadaan PLTS. Namun, Johan belum dapat mengungkapkan nama perusahaan yang terkait dengan Rosa itu.

"PT X," ucap Johan.

Sementara Neneng, menurut Johan, memiliki keterkaitan dengan PT Alfindo. "PT Alfindo ini menang (proyek PLTS) kemudian disubkan ke PT X yang belum bisa saya sebut," kata Johan.

Belum diketahui hubungan kedua wanita itu dalam kasus tersebut. Secara terpisah, kuasa hukum Rosa, Djufri Taufik mengatakan, Rosa mengenal Neneng. Menurut Djufri, kliennya itu mengenal Neneng sebatas istri dari mantan atasannya M Nazaruddin.

"Sebatas istri bos-nya saja, wajar kalau pernah ketemu," kata Djufri saat dihubungi secara terpisah.

Kasus dugaan korupsi pengadaan dan supervisi PLTS di Kemenaketrans 2008 tersebut menjerat Timas Ginting selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Direktorat Sarana Prasarana Kemenakertrans saat itu. Dugaan korupsi proyek senilai Rp 8,9 miliar itu ditengarai merugikan negara hingga Rp 3,8 miliar. Selain PT Alfindo, Johan mengatakan bahwa PT Mahkota Negara juga menjadi pelaksana proyek pengadaan PLTS itu.

Menurut informasi yang beredar, PT Mahkota Negara disebut-sebut sebagai salah satu perusahaan milik Nazaruddin dan saudaranya M Nasir. Nama keduanya disebut-sebut pernah tercatat sebagai pemilik saham dan anggota komisaris CV Mahkota Negara yang berubah nama menjadi PT Mahkota Negara pada Februari 2003. Namun, sejak Mei 2009 nama dua bersaudara itu tidak tercantum lagi dalam daftar pemilik saham dan jajaran komisaris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com