Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam dan Fais Dikonfrontasi

Kompas.com - 07/06/2011, 18:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Supriyanto dan Musli Fais tetap pada keyakinan masing-masing, saat dikonfrontasi penyidik Bareskrim Polri, Selasa (7/6/2011 ).

Konfrontasi dilakukan setelah ada perbedaan keterangan, terkait kasus dugaan pemalsuan akta otentik kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang dilakukan Panji Gumilang.

Imam mengatakan, saat dikonfrontasi, Fais selaku pengurus YPI mengaku pernah bertemu dengannya untuk meminta tanda tangan dokumen pengunduran diri dari YPI.

Menurut Fais, ungkap Imam, pertemuan dilakukan di rumah makan di Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada 19 Januari 2011 .

Masih menurut Fais, lanjut Imam, dia menandatangani dokumen itu. Pengunduran diri itu lalu dijadikan dasar perubahan struktur kepengurusan YPI yang menaungi Pondok Pesantren Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sebelumnya, Imam menjabat salah satu pendiri YPI bersama Panji.

"Tanggal 19 Januari itu saya sedang pengadaan beras dari Pemalang, Jawa Tengah, ke Karawang. Ada tiga saksi dari saya yang sudah diperiksa. Mereka tahu posisi saya pada tanggal 19 Januari itu," jelas Imam seusai dikonfrontasi di Mabes Polri.

Imam menambahkan, ada perbedaan tanda tangannya dengan tanda tangan di dokumen pengunduran diri. "Tarikannya itu beda. Saya biasa huruf M melengkung. Itu tajam," ujarnya.

Seperti diberitakan, Imam melaporkan Panji Gumilang dengan sangkaan memalsukan dokumen kepengurusan YPI. Menurut Imam, namanya dicoret setelah keluar dari NII KW 9 tahun 2007 .

Panji, menurut Imam, menjabat sebagai pemimpin NII KW 9. Polri telah menangkap sejumlah pengurus NII, termasuk gubernur di Jawa Tengah. Mereka dijerat dugaan perbuatan makar. Penyidik masih mengumpulkan alat bukti keterlibatan Panji Gumilang dalam NII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com