Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan: Tak Merasa Mr A, Jangan Panik!

Kompas.com - 06/06/2011, 16:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Demokrat, Ramadhan Pohan, mengatakan, para politikus berinisial A yang tak merasa mengobrak-abrik Partai Demokrat tak perlu terlalu reaktif. Menurut dia, siapa pun yang tidak terlibat di dalam niat untuk menghancurkan Demokrat tentu tak akan ambil pusing dengan pernyataannya tentang "Mr A".

"Aku enggak pernah bilang Mr A (dari) Golkar atau koalisi atau bukan koalisi. Jadi, siapa pun yang enggak merasa Mr A jangan panik, siapa pun yang tidak berwacana dan melakukan upaya mengobok-obok Partai Demokrat santai saja," katanya kepada wartawan, Senin (6/6/2011).

Ramadhan mengatakan, banyak pihak yang memang ingin melancarkan serangan opini kepada Demokrat dan juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara pribadi. Tak hanya di luar Demokrat, tetapi juga di internal Demokrat. Anggota Komisi II DPR  ini juga menolak jika dirinya disamakan dengan pengirim pesan singkat (SMS) gelap yang dinilai berisi fitnah terhadap Presiden SBY dan Demokrat, beberapa waktu lalu.

Menurut dia pula, pengiriman SMS gelap tersebut merupakan peristiwa hukum, sementara Mr A yang dimaksudkannya merupakan peristiwa politik. "Lucu saya diminta melaporkan A ke polisi. Saya hanya ingin sisi moral dan etika, mbok ya jangan intervensi ke parpol lain. Saya berbeda dong, SMS gelap tidak menampilkan jati diri, saya menampilkan diri dan menyampaikan hal faktual. Untuk para politikus lain, enggak usah repot. Kenapa jadi repot?," tuturnya.

Mengenai sikap Fraksi Demokrat terhadap pernyataannya tentang Mr A, Ramadhan mengaku enggan mengomentari tindakan sesama pengurus dari Partai Demokrat.

Sebelumnya, baik Wakil Ketua Umum Fraksi Demokrat Max Sopacua maupun Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menyatakan bahwa pernyataan Ramadhan adalah pernyataan pribadi, bukan partai. Sejak dilontarkan pada pekan lalu, siapa sosok Mr A masih menjadi misteri. Sejumlah politikus berinisial A ataupun partai politik lain meminta agar Ramadhan mengungkap jati diri siapa Mr A yang dimaksudnya untuk menghindari prasangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com