Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Lelah dengan "Gorengan" Politik

Kompas.com - 01/06/2011, 16:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika menerima laporan hasil pemeriksan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2010 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/6/2011), mempersilakan BPK melalukan audit mendalam terkait kasus pengadaan pesawat MA-60. BPK diharapkan dapat melakukannya  secara transparan demi menghindari kecurigaan di masyarakat yang terus berlangsung.

"Silakan dicek apakah ada penyimpangan, korupsi. Kalau ada, katakanlah ada penyimpangan dan korupsi. Manakala tidak ada, katakanlah demi kebenaran dan keadilan. Kita lelah menghadapi gorengan-gorengan politik," kata Presiden.

Presiden mengatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan peninjauan terkait kontrak-kontrak di dunia bisnis dan ekonomi, termasuk investasi dari perusahaan-perusahaan negara sahabat.

Diakui, pada masa silam, ada kontrak yang dilakukan dengan posisi yang tidak setara. Jika ada kontrak yang mencederai rasa keadilan, Presiden mengatakan, ada pintu untuk melakukan renegosiasi. Sayangnya, Presiden tak merinci secara konkret kontrak yang tengah ditinjau. Presiden juga berharap tak ada lagi kontrak-kontrak bisnis yang mencederai rasa keadilan. Semua kontrak dan kerja sama bisnis perlu dilakukan atas dasar kesetaraan.

Seperti diberitakan, pembelian pesawat Merpati Nusantara MA-60 PK-MZJ, buatan Xian Aircraft Industry Co. Ltd. (XAC), menjadi pusat perhatian sejak kecelakaan yang terjadi di Teluk Kaimana, Papua, pada Sabtu (7/5/2011) lalu. Harga pesawat MA-60, disebut-sebut, seharusnya 11 juta dollar AS. Namun, berdasarkan penghitungan subsidiary loan agreement sebesar 220 juta dollar AS yang disetujui DPR, harga pesawat menjadi 14,5 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com