JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Presiden RI, belum mengetahui kabar perginya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin ke Singapura. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan hal tersebut, Kamis (26/5/2011) di Jakarta.
Nazaruddin, yang diduga terlibat pada kasus korupsi terkait pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, diketahui ke Singapura sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksanya meminta pencegahan atas dirinya. Ia meninggalkan Indonesia tanggal 23 Mei 2011 atau sehari sebelum Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mengeluarkan surat cegah.
"(Presiden) Belum tahu. Dia (Nazaruddin) hanya pergi mungkin ada perlu. Mungkin ke dokter atau bagaimana," kata Syarif kepada para wartawan di Kantor Presiden. Maksud perginya Nazaruddin ke Singapura memang kontroversial karena dilakukan sehari sebelum dicegah ke luar negeri terkait kasus yang menyeret namanya.
Sebelumnya, Ketua Divisi Komunikasi dan Informatika Ruhut Poltak Sitompul mengatakan, Nazaruddin sempat bertemu dengan SBY pada tanggal 23 Mei 2011. Syarif mengatakan, Nazaruddin pergi ke Singapura tersebut tanpa pamit. Pasalnya, tak ada ketentuan bahwa seorang kader harus meminta izin ketika bepergian ke luar negeri.
Syarif meminta publik yang berprasangka buruk terhadap hengkangnya Nazaruddin, yang masih tercatat sebagai anggota Komisi III DPR, Bendahara Fraksi PD, dan anggota Badan Anggaran DPR. "Jangan suudzon-lah. Semua orang pengin tinggal di Indonesia. Kan ada keluarganya," katanya ketika ditanya apakah Nazaruddin berusaha kabur atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.