Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Demokrat "Warning" Nazaruddin

Kompas.com - 25/05/2011, 12:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan memperingatkan rekannya sesama politisi Demokrat, M Nazaruddin, untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan kehormatan partai. Menurut dia, "nyanyian" Nazaruddin setelah diberhentikan oleh Dewan Kehormatan dari kursi bendahara umum harus berdasarkan fakta hukum.

"Saya ingatkan sebagai kawan, jangan sampai dia offside. Jangan terlalu meratap. Jangan sampai offside. Itu enggak, berbahaya bagi Nazaruddin dan partai," ungkap Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/5/2011).

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, kader partai seharusnya bertanggung jawab menjaga kehormatan partai. Tindakan Nazaruddin yang membeberkan tudingan kepada petinggi partai sendiri tentu membahayakan kehormatan partai yang seharusnya dijaga. Lagi pula, lanjut Pohan, jalan politik Nazaruddin masih panjang sehingga tidak perlu bertindak berlebihan saat ini.

"Kalau dia punya data dan fakta hukum, tolong disampaikan ke Dewan Kehormatan Demokrat. Barang bukti material dibawa ke kepolisian dan KPK. Itu lebih terhormat. Kalau membeberkan tudingan tanpa fakta hukum, ini disebut aksi berlebihan," tambahnya.

Nazaruddin mulai "bernyanyi" pasca-pemberhentiannya sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat. Sejak malam setelah pengumuman, Nazaruddin terus mengungkapkan sejumlah elite Demokrat yang ditudingnya juga melakukan pelanggaran, antara lain Sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, Menpora Andi Mallarangeng, dan adik Andi, Choel Mallarangeng. Choel cukup banyak terlibat dalam aktivitas Partai Demokrat.

Dalam keterangan persnya, Choel membantah tudingan Nazaruddin bahwa dia menguasai dan mengatur proyek-proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Choel meminta Nazaruddin tidak asal menuding tanpa bukti-bukti yang nyata.

"Saya mengimbau Saudara Nazar untuk tidak main tuduh asal-asalan dengan basis cuma 'katanya'. Ibarat orang panik yang lalu mencoba memukul bulan dan bintang di langit sana," ungkap Choel kepada wartawan melalui pesan elektronik, Rabu (25/5/2011).

Menurut Choel, pernyataan Nazaruddin sama sekali tidak benar dan hanya berupa tuduhan kosong belaka. Tak ada fakta hukum yang menyertainya. Lagi pula, Choel menilai, Nazaruddin sedang emosi sehingga menuduh seenaknya karena panik seusai diberhentikan sebagai salah satu petinggi Partai Demokrat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

    Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

    Nasional
    Kagetnya Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, Padahal Sempat Lempar Kode

    Kagetnya Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, Padahal Sempat Lempar Kode

    Nasional
    Sudirman Said Siap Lawan Anies di Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

    Sudirman Said Siap Lawan Anies di Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

    Nasional
    Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

    Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

    Nasional
    Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

    Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

    Nasional
    Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

    Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

    Nasional
    Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

    Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

    Nasional
    Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

    Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

    Nasional
    Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

    Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

    Nasional
    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Nasional
    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com