Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Bantah SBY Terkena Stroke

Kompas.com - 24/04/2011, 07:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana Kepresidenan membantah rumor yang beredar bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkena stroke. Rumor ini beredar terutama di antara kalangan para pengguna Blackberry Messenger. Penyebar rumor tersebut mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi terpercaya bahwa Presiden terkena stroke.

"Itu SMS hoax dan sebaiknya hindari penyebaran informasi yang bisa membuat gaduh," kata Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief kepada para wartawan, Sabtu (23/4/2011) malam. Andi sendiri juga mengaku banyak mendapatkan pesan yang berisi rumor tersebut.

Ditambahkan Andi, hingga Sabtu malam, Presiden terus bekerja seperti biasanya. "Presiden SBY sedang serius membaca dan menulis tugas-tugas negara di ruang perpustakaannya," kata Andi.

Sebelumnya, pada Rabu (20/4/2011) pagi, Presiden menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Pemerintah Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha ketika dikonfirmasi hal ini membenarkannya.

"Ini pemeriksaan kesehatan biasa. Presiden dan Ibu Negara sehat-sehat saja. Ini pemeriksaan rutin. Paling tidak dalam satu tahun, ada sekali pemeriksaan kesehatan. Ini saran dari tim dokter kepresidenan agar di tengah kesibukan sebagai kepala negara, Presiden harus menjalani pemeriksaan rutin," kata Julian.

Lima hari sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan rutin di RSPAD Gatot Subroto, Presiden juga bertemu dengan tim dokter kepresidenan di Istana Kepresidenan Cipanas, Jawa Barat. Namun, Julian mengatakan, tidak ada hal yang khusus dalam pertemuan tersebut.

"Itu silaturahim karena memang selama Presiden menjalankan tugas, belum sempat bersilaturahim dengan keluarga tim dokter kepresidenan. Baru kemarin ada waktu, dan itu diselenggarakan bersama keluarga tim dokter di Cipanas," kata Julian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com