Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopassus: Teguh Dan Grup 2, Izak Dan Grup 3

Kompas.com - 23/04/2011, 10:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F Paulus memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Grup 2 Kopassus dari Kolonel Inf Benny Sulistiyono kepada Kolonel Inf Teguh Arif Indratmoko dan Komandan Grup 3 Kopassus dari Kolonel Inf Hendy Geniardi kepada penggantinya Letnan Kolonel Inf Izak Pangemanan, di Lapangan Upacara Makopassus Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (23/4/2011).

Pejabat lama Dan Grup 2 Kopassus, Kolonel Inf Benny Sulistiyono, lulusan Akmil 1987, selanjutnya akan mengikuti pendidikan Sesko TNI di Bandung, sedangkan penggantinya, Kolonel Inf Teguh Arif Indratmoko, yang merupakan adik kelasnya semasa menempuh pendidikan di Akmil Magelang, sebelumnya adalah Asisten Logistik Danjen Kopassus.

Sementara itu, pejabat lama Dan Grup 3 Kopassus, Kolonel Inf Hendy Geniardi, yang merupakan teman seangkatan Kolonel Benny Sulistiono, selanjutnya akan memangku jabatan sebagai Inspektur Kopassus, sedangkan penggantinya, Letnan Kolonel Izak Pangemanan, lulusan Akmil 1990, sebelumnya adalah Wakil Komandan Grup 3 Kopassus.

Dalam amanatnya, Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengatakan bahwa mutasi jabatan dan alih tugas di dalam suatu organisasi militer merupakan hal yang wajar dan lazim dilakukan sebagai bagian dari tour of duty dan tour of area, yang menjadi bagian dari dinamika kehidupan organisasi, yang pada hakikatnya ditujukan untuk perkembangan dan peningkatan kinerja organisasi. Selain itu, juga dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan manajerial serta kepemimpinan perwira yang melaksanakan alih tugas dan jabatan, sejalan dengan pola pembinaan personel dan karier yang berlaku di lingkungan Angkatan Darat.

Oleh karena itu, Danjen meminta agar alih tugas dan jabatan ini hendaknya dipahami sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan efektivitas dan efisensi serta kinerja organisasi dan kinerja dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok satuan. (*/KSP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com