Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tommy Butuh Wadah Pengabdian

Kompas.com - 22/04/2011, 19:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto berulangkali disebut dan didengungkan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Dewan Pendiri Nasional Republik. Putra mantan Presiden Soeharto itu merupakan salah satu penggagas terbentuknya Nasional Republik (Nasrep) yang dinyatakan sebagai embrio partai politik baru. Setidaknya, hal itu diungkapkan pendiri Nasrep Edi Waluyo, seusai pembukaan Rakornas yang berlangsung di Hotel Crown, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2011).

"Mas Tommy termasuk salah satu penggagas. Tetapi, memang ada keterlibatan Mas Tommy," kata Edi.

Pendiri lainnya, Soemardjo mengatakan, Tommy, yang pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada tahun 2009 itu, memang membutuhkan wadah pengabdian yang baru.

"Mas Tommy butuh wadah untuk pengabdian kepada masyarakat. Nasional Republik ini akan menjadi partai yang merakyat dan mewadahi aspirasi masyarakat," ujarnya.

Namun, dalam acara pembukaan hari ini, Tommy tak terlihat hadir. Menurut Edi, ketidakhadiran Tommy karena yang bersangkutan berhalangan. Meski tak hadir, Tommy menitipkan pesan kepada peserta Rakornas. "Pesannya agar menciptakan partai yang kuat dan merakyat, dan bisa memenangkan pemilu 2014," ujar Edi.

Nasrep mengklaim telah memiliki kepengurusan di 33 provinsi dan beberapa kabupaten/kota di Tanah Air. Dengan bekal ini, kesepakatan yang akan dicapai dalam Rakornas akan menjadi dasar untuk mendeklarasikan diri sebagai partai baru. Bahkan, menurut Edi, Nasrep akan turut dalam proses verifikasi partai politik pada pertengahan tahun ini dan mengikuti pemilu pada tahun 2014. Siap bersaing dengan partai-partai besar?

"Dengan wadah ini, kami yakin bisa memenangkan persaingan," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com