Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak Baru Tekankan "Punishment"

Kompas.com - 12/04/2011, 13:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengatakan, pihaknya belum menerima secara tertulis kontrak baru koalisi. Akann tetapi, poin-poin dalam kontrak tersebut sudah disampaikan dan dikonfirmasi dengan sejumlah perbaikan oleh Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali. Secara keseluruhan, kontrak baru tersebut disambut baik oleh PPP.

" Kontrak baru ini 'peresmian' tertulis keberadaan Setgab. Sebelumnya Setgab dibentuk dan berjalan dengan landasan pernyataan kehendak atau kebulatan lisan para ketua umum partai dan SBY," ujar anggota Komisi VII DPR yang biasa disapa Rommy ini, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (12/4/2011).

Rommy melanjutkan, dengan kontrak baru ini, Setgab diformalkan menjadi sebuah rumusan yang didokumentasi secara tertulis.

Selain itu, terhadap poin adanya reward and punishment dalam koalisi, dinilai akan membawa manfaat guna mengawal keputusan bersama yang sudah disepakati bersalam dalam forum Setgab. Akan tetapi, Rommy menjelaskan, reward tidak menjadi tekanan utama dalam kontrak baru koalisi. "Oleh karena itu tidak eksplisitkan," ujarnya.

Hal yang menjadi titik tekan justru punishment, antara lain dalam bentuk adanya "hak evaluasi" oleh SBY terhadap keberadaan utusan partai koalisi di Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Tetapi PPP meyakini dengan kontrak baru tersebut, koalisi akan semakin harmonis. Tata etika koalisi yg selama ini demikian longgar, ke depan harus lebih ditegakkan," kata Rommy.

Ia menegaskan, partainya akan menolak jika dalam kontrak baru koalisi ada klausul "penyeragaman". "Ruang perbedaan sangat dimungkinkan pada beberapa persoalan yang menyangkut identitas dan ideologi masing-masing partai anggota koalisi, dengan terlebih dahulu dikomunikasikan dalam forum Setgab," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com