JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Demokrat setuju dengan rencana pembangunan gedung baru DPR. Namun, Demokrat akan meminta kepada pimpinan DPR dan Badan Urusan Rumah Tangga DPR untuk menekan biaya pembangunan gedung hingga seefisien mungkin.
Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustofa, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/4/2011). "Sikap resmi Demokrat, pertama gedung yang dibutuhkan DPR itu bukan gedung yang mewah, tapi yang layak yang mampu mendongkrak kinerja anggota Dewan," kata Saan.
Sikap tersebut yang akan dibawa Demokrat dalam rapat konsultasi pimpinan fraksi dengan pimpinan DPR yang dijadwalkan hari ini. Menurut Saan, biaya pembangunan gedung baru yang dianggarkan mencapa Rp 1,138 triliun masih dapat ditekan hingga jadi setengahnya. DPR, lanjutnya, dapat membangun gedung baru dengan tetap memfungsikan bangunan gedung lama.
"Gedung lama masih layak dipakai, kenapa, sih, kalau merasa ruangan ini terlalu sempit untuk ke depan, mengapa tidak dijadikan dari dua ruangan jadi satu. Gedung lama tetap dipakai, dengan kapasitas dua. Maka DPR akan menghemat lebih dari 50 persen," katanya.
Saan juga mengatakan bahwa dalam rapat konsultasi nanti, Demokrat akan meminta setiap fraksi konsisten dengan keputusan yang disepakati dalam rapat konsultasi terkait rencana pembangunan gedung baru DPR. Jangan hanya karena mencari popularitas kemudian secara reaktif menolak pembangunan gedung, padahal telah disepakati untuk setuju.
"Ketika sudah mengambil keputusan bersama dan tidak ada mereka yang langsung reaktif bicara ke media bahwa kita menolak. Ini, kan, soal mekanisme. Jangn ribut di media, jangan hanya cari popularitas mengubah sesuatu yang jadi kesepakatan bersama tanpa mekanisme," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.