Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen Presiden Dipersoalkan

Kompas.com - 24/02/2011, 21:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo meragukan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dalam beberapa kali kesempatan, seperti di hari ulang tahun Kepolisian Negara RI beberapa waktu lalu, meminta Polri membongkar mafia pajak.

"Akan tetapi, sekarang, justru memerintahkan fraksinya di DPR untuk menolak terbentuknya pansus pajak. Apakah itu tak sesuai dengan komitmennya sendiri?" tanya Tjahjo kepada Kompas, yang menghubunginya seusai rapat di Kantor DPP PDI Perjuangan, Kamis (24/2/2011) petang.

Presiden Yudhoyono tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Fraksi Partai Demokrat merupakan partai utama yang menolak pansus pajak dan diikuti oleh partai-partai pendukung pemerintah lainnya serta Partai Gerindra, terkecuali Partai Golkar dan PKS.

Menurut Tjahjo, pasca-kegagalan membentuk pansus pajak, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri langsung menggelar rapat evaluasi hak angket DPR di Kantor PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Kamis sore tadi.

Megawati meminta Badan Kehormatan PDI Perjuangan mengklarifikasi tiga anggota fraksi PDI Perjuangan yang tanpa izin tidak hadir saat voting menentukan terbentuknya pansus pajak di Sidang Paripurna DPR, Selasa (22/2/2011) malam.

Besok klarifikasi

Dari 10 orang yang tidak hadir, tiga di antaranya menghadapi masalah, seorang sakit, beberapa lagi minta izin umroh dan lainnya. Ada tiga yang tidak minta izin. "Mereka akan dipanggil karena voting hak angket sangat menentukan bagi pelaksanaan pajak dan tanggung jawab terhadap konstituen PDI Perjuangan yang harus diperjuangkan," ungkap Tjahjo, tanpa mau menyebutkan nama ketiganya.

Tjahjo mengatakan, ketiga orang itu akan dipanggil Ketua Badan Kehormatan PDI Perjuangan, Jumat (25/2/2011) siang besok, di Lenteng Agung, Pasar Minggu, untuk memberikan klarifikasi ketidakhadirannya. "Salah atau benarnya akan dilihat nanti setelah dipanggil," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Tjahjo mengaku dalam laporannya, ia sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan siap bertanggung jawab jika memang dinilai gagal menjalankan amanat partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com