Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Teroris: Polisi Jangan Kedepankan "Nafsu" Membunuh

Kompas.com - 13/03/2010, 10:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan teroris, Umar Abduh, mengkritik pola penumpasan kelompok teroris yang dilakukan Kepolisian RI (Polri). Umar adalah mantan teroris pembajakan pesawat Garuda Indonesia DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, pada tahun 1981.

Ia mengatakan, dengan menembak mati pentolan teroris, menurutnya, Polri tak serius untuk mengungkap jaringan teroris yang ada di Indonesia. "Polisi itu punya alat canggih melalui GPS untuk melacak keberadaan teroris. Ada berapa banyak orang, apakah di basisnya itu banyak logam. Dan pola penangkapan harusnya bisa dikepung dengan diketahui keberadaannya. Ini pola yang dipakai dengan menyorong, buat saya tidak serius," kata Umar dalam diskusi mingguan "Masih Ada Teroris" di Jakarta, Sabtu (13/3/2010).

Dikatakan Umar, penangkapan terhadap para teroris harus dilakukan dengan operasi senyap dan tak perlu ditumpas dengan operasi bar-bar dengan penembakan. "Polisi harusnya tangkap hidup-hidup, jangan langsung main tembak mati, mengedepankan nafsu membunuh," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang mengatakan, pihak kepolisian sudah mempunyai prosedur sendiri dalam melakukan penangkapan.

"Ditangkap hidup, itu juga keinginan kita. Tidak betul kalau nafsu membunuh dikedepankan. Doktrin kita, bagaimana kita gali keterangan lebih jauh dari tersangka yang kita tangkap," kata Edward.

Namun, menurutnya, situasi di lapangan tak semudah yang dibayangkan. "Kita berhadapan dengan teroris bersenjata dan pilihannya hidup atau mati," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com