JAKARTA, KOMPAS.com- Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) membenarkan pernah ditawari untuk melakukan aksi demo tandingan yang intinya mendukung Polri untuk menyikapi situasi terakhir.
Kantor DPP IPKI Jakarta Utara pernah disambangi sejumlah angota kepolisian yang menawarkan mengikuti aksi demo tandingan. "Kemarin-kemarin itu DPP Jakarta Utara ada anggota kita yang mau dipake. Saat itu dari kepolisian," ungkap Ketua Umum Garda IPKI Tifa Dililipaly kepada wartawan di Hotel Niko, Jakatra, Jum'at (20/11).
Ia tak tahu menahu berapa uang yang coba disodorkan dalam pertemuan tersebut. "Saya tidak tahu," jelasnya. Namun, ia menegaskan saat itu pihaknya menolak tawaran tersebut.
Ketua Umum IPKI yang pernah menjabat Jamintel Kejaksaan Agung tahun 1998-1999 Syamsu Djalal mengaku merasa perihatin dengan sistem penegakan hukum yang terjadi akibat perseteruan Polri, Keajagung dan KPK. Ia terheran-heran saat kondisi negara seperti ini, ada sejumlah pihak yang melakukan aksi demo tandingan yang mendukung Polri.
Ia menganggap demo tandingan tersebut adalah sebuah tindakan kampungan. "Yang lucunya, ada yang bentuk demo tandingan," katanya.
Djalal menduga demo tandingan yang terjadi bermaksud untuk mengangkat kembali citra Polri yang sedang turun. "Untuk mengangkat kembali citranya," paparnya.
Menurut dia, seharusnya pihak Polri melakukan introspeksi diri jika mengetahui citranya sedang turun. "Itu norak, kampungan, tidak profesional. Seharusnya introspeksi diri, apa kekurangannya. Inilah kelemahan kita, tidak mau mengakui kelemahannya," pungkasnya. (Persda Network/CR2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.