Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit-Chandra Tunggu Waktu yang Tepat

Kompas.com - 23/10/2009, 22:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Trimoelja D Soerjadi selaku Kuasa Hukum Wakil Ketua KPK nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah, mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi bukti untuk memperkuat dugaan adanya upaya merancang skenario kriminalisasi terhadap dua kliennya. Dia memastikan, pihaknya akan menyerahkan bukti tersebut kepada aparat hukum.

"Bukti akan kita sampaikan dalam proses hukum yang tepat pada saat yang tepat. Kita sampaikan bukti bahwa memang ada indikasi rekayasa. Kami mencari momen yang paling tepat untuk keperluan pembelaan," ujarnya seusai rapat koordinasi antara kuasa hukum pimpinan KPK, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/10).

Banyak kabar yang menyebut bahwa bukti ini berupa rekaman hasil penyadapan yang dilakukan oleh KPK terhadap Anggodo Widjojo, adik Anggoro Widjojo, bos PT Masaro Radiokom yang kini menjadi buronan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu di Departemen Kehutanan.

Sebagaimana diketahui, Chandra dan Bibit ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri atas tuduhan menerima suap dan penyalahgunaan wewenang karena menerbitkan surat pencekalan terhadap Anggoro Widjojo dan mencabut surat pencekalan bos PT Era Giat Prima, Djoko Soegiarto Tjandra. Djoko pernah tercatat sebagai salah satu aktor dalam skandal Bank Bali beberapa tahun yang lalu.

Namun, saat dikonfirmasi terkait hal ini, Trimoelja enggan menjelaskannya secara rinci. "Berupa apa bukti itu, pada saatnya nanti teman-teman wartawan akan tahu pada saat itu selama proses hukum itu berjalan," cetusnya.

Lebih jauh dia mengatakan, bukti tersebut akan diserahkan atas nama Chandra dan Bibit. Namun, apakah bukti tersebut akan diserahkan ke kepolisian atau ke kejaksaan, dia belum dapat memastikannya.

Sejak petang tadi, tim kuasa hukum Chandra dan Bibit menggelar rapat koordinasi di Kantor KPK. Selain Trimoelja, tampak hadir juga kuasa hukum lainnya, seperti Taufik Basari, Achmad Rifai, dan Bambang Widjojanto. "Jadi ini rapat koordinasi antara penasihat Pak Bibit dan Chandra untuk membenahi, merapikan tim kerja kita," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com