JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemberdayaan Perempuan Puan Maharani sempat disebut-sebut akan direkrut SBY sebagai salah satu menterinya. Dengan catatan, PDI-P bersedia menjadi bagian dari koalisi.
Hingga saat ini, belum ada sikap final mengenai posisi politik yang akan diambil partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Saat ditanya tentang sudahkah SBY meneleponnya untuk diwawancarai pada hari terakhir ini, Puan hanya tertawa ringan. "Sudah belum ya? Lihat nanti saja lah," kata putri kandung Megawati ini di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/10).
Menurut Puan, dalam sistem presidensial, segala sesuatunya merupakan hak prerogatif presiden, termasuk dalam menyusun formasi menteri di kabinetnya. Tidak berminat menjadi menteri?
"Bukan masalah minat atau tidak minat. Namun, bagaimana presidennya? Ini kan presidensial, jadi terserah presiden," kata anggota DPR periode 2009-2014 ini.
PDI-P, kata Puan, masih menunggu arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengenai sikap partai lima tahun ke depan. Kendati demikian, dia mengakui, komunikasi dengan kubu SBY terus dijalin.
"Kita tunggu saja (arahan Mega). Saya juga harus bersabar menunggu," ujar Puan.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P Taufiq Kiemas. Suami Megawati ini mengungkapkan, kader partai akan mengambil sikap tegak lurus dengan Mega.
"Kalau Ibu Mega bilang A, ya kami A," ujar Taufiq.
Dia menambahkan, hingga hari ini, partainya belum mengajukan nama-nama calon menteri kepada SBY. Namun, Taufiq tak mau menjawab saat ditanya apakah SBY sudah meminta nama kandidat dari PDI-P.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.