Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MK Dorong Presiden Keluarkan Perppu Penggantian Pimpinan KPK

Kompas.com - 20/09/2009, 13:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Konstitusi (MK) mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk penggantian pimpinan tiga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang tersandung masalah.

Menurut Ketua MK Mahfud MD, dirinya menyetujui keluarnya Perppu sebagai bentuk tanggung jawab Presiden dalam keadaan genting. Bukan sebagai tindakan intervensi, melainkan langkah cepat untuk mengisi kekosongan pimpinan KPK. "Langkah yang bagus keluarkan Perppu," tutur Mahfud di sela-sela open house di rumah dinas Wapres Jusuf Kalla, Minggu (20/9).

Namun, Mahfud mengatakan, pengangkatan pengganti pimpinan KPK tersebut tidak bersifat tetap, hanya sebagai pelaksana tugas (Plt). "Bukan pejabat tetap. Misalnya yang mengganti Antasari itu diangkat hari ini. Besok pengganti Antasari mulai diproses melalui seleksi secara formal. Sementara PLT untuk dua orang (Chandra dan Bibit) diganti PLT sampai statusnya jelas," lanjut Mahfud.

Oleh karena itu, Presiden bisa menerbitkan dua Perppu. Satu untuk penggantian tiga pimpinan KPK, sedangkan satu lagi untuk percepatan panitia seleksi. "Itu tak dilarang dan tak bertentangan," ungkapnya.

Mahfud menilai pentingnya Perppu karena sifat kepemimpinan KPK yang kolegial. Mahfud menilai, ketika Antasari ditahan, sudah terlihat bahwa kinerja empat pimpinan KPK menurun. Apalagi dalam kepemimpinan dua orang seperti sekarang. "Kalau cuma dengan dua orang pimpinan, kalau ada yang mau memproses perkara, kata orang yang dukung KPK itu bisa benar. Kalau ada yang tidak, itu tidak memenuhi syarat hukum. Itu bisa diperkarakan," tandas Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com