Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Rancangan Perppu KPK Sudah Final

Kompas.com - 20/09/2009, 11:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa menegaskan, rancangan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) tentang penunjukan pelaksana tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah final. Rancangan perppu tersebut akan terdiri dari dua pasal.

"Draf perppu-nya sudah selesai dan sudah final. Kita hanya menambah satu pasal, dari dua pasal yang direncanakan," kata Hatta yang ditemui wartawan sebelum menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/9).

Hatta menjelaskan, dua pasal tersebut terdiri dari satu pasal yang diambil dari Pasal 33 UU KPK dan satu pasal tambahan. Dalam pasal itu disebutkan, apabila pimpinan KPK kurang dari tiga orang maka Presiden untuk sementara menunjuk pelaksana tugas.

"Sebagaimana yang diatur dalam UU KPK, apabila pimpinan kurang maka harus dilengkapi sebanyak-banyaknya lima orang. Ingat ya, penunjukan itu sifatnya sementara, sampai menunggu proses seleksi anggota KPK yang akan dilakukan oleh DPR," jelasnya.

Hatta menambahkan, penunjukan sementara itu, khusus untuk pengganti Antasari Azhar yang telah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus pembunuhan, dan dua lainnya menyusul, bila telah ditetapkan sebagai terdakwa.

Adapun mengenai nama-nama pejabat sementara, Hatta mengaku belum tahu. Namun, yang ia ketahui adalah, Presiden mendapat masukan dari berbagai pihak, di antaranya dari nama calon yang pernah lolos seleksi dulu, dan nama-nama lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com