Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Berharap hingga Bulan Depan Tak Ada Bencana Lagi

Kompas.com - 04/09/2009, 13:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan harapannya agar hingga pelantikan presiden dan wapres terpilih pada 20 Oktober mendatang tidak ada lagi bencana. Dengan demikian, masyarakat bisa menantikan datangnya pemerintahan baru.

Hal itu diutarakan Wapres saat ditanya pers seusai shalat Jumat di Masjid Baitul Rahman di Istana Wapres, Jumat (4/9). "Insya Allah tidak terjadi bencana, tapi kita juga berharap tidak hanya sampai dengan pelantikan, akan tetapi selamanya," ujarnya.

Menurut dia, bangsa Indonesia harus banyak berdoa agar negeri ini tidak dilanda bencana terus-menerus. "Kita berdoa saja agar bencana tak menimpa, tapi namanya bencana alam bisa terjadi. Oleh karena itu, kita harus selalu siap. Apalagi, negeri kita ini dikenal sebagai negeri gempa," tambahnya.

Dikatakan, pemerintah sudah mempersiapkan diri dengan adanya badan  penanggulangan bencana alam untuk mengatasi bilamana terjadi bencana alam. "Karena negeri ini negeri gempa, kita hanya tinggal menjaga agar dampaknya tidak terlalu besar. Bahwa kita tidak bisa menghindari bencana  alam, iya. Karena itu adalah fenomena alam."

Saat ditanya, mengapa menjelang pelantikan presiden dan wapres terpilih ada  sejumlah bencana, seperti bencana alam dan kasus Bank Century, Wapres segera  menukas, "Ah, kita berdoa sajalah," katanya seraya tertawa.

Dalam kesempatan itu, Wapres menyampaikan belasungkawa atas korban meninggal. Ia juga mengaku sudah berbicara dengan Gubernur Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com