Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Pelibatan TNI Tidak Memerlukan Instruksi Presiden

Kompas.com - 31/08/2009, 15:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upaya penanggulangan terorisme tidak memerlukan instruksi presiden sebagaimana yang diamanatkan UU Terorisme. Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso berargumen, UU No 2/2002 tentang Kepolisian RI dan UU No 34/2004 tentang TNI telah cukup memberikan ruang untuk usaha perumusan bersama mengenai mekanisme dan prosedur pelibatan TNI.

"Dari aspek perundang-undangan sudah cukup memberikan ruang untuk melaksanakan keterpaduan. Yang belum ada hanyalah penjabaran lebih lanjut dari pasal-pasal terkait," ujar Djoko pada rapat kerja bersama Komisi I DPR, Senin (31/8) di Gedung DPR, Jakarta. Menurut Djoko, TNI-Polri juga telah melakukan latihan kesiapsiagaan dan ketanggapsegeraan pada bulan Desember 2008 sebagai upaya untuk penanggulangan terorisme yang bersifat nasional.

Ke depannya, TNI-Polri juga akan kembali melakukan latihan terpadu untuk membulatkan konsep kerja sama yang dapat dilakukan secara bersama di lapangan. Djoko kembali menekankan, pelibatan TNI dalam upaya penanggulangan terorisme hanya dilakukan atas permintaan Polri berkaitan dengan perkembangan situasi dan kebutuhan di lapangan.

Hal tersebut, misalnya, pada skala dan eskalasi ancaman teror tertentu. Selain itu, bantuan diberikan ketika Polri memerlukan pengerahan sumber daya dan kemampuan tertentu, seperti pada peristiwa pembajakan kapal di laut lepas, pembajakan pesawat terbang, penyanderaan di daerah terpencil, dan penggunaan senjata pemusnah massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com